;
Abstrak
Selama berabad-abad perempuan di Indonesia telah menghadapi diskriminasi dari berbagai bentuk, diskriminasi tersebut terjadi karena masih kuatnya pengaruh budaya patriarki di Indonesia, selain itu dipengaruhi pula oleh norma-norma, adat, dan bahkan agama. Pandangan tersebut kemudian yang menyebabkan laki-laki dan perempuan mempunyai peran yang berbeda secara biologis dan sosialis. Perempuan mempunyai peran untuk menjaga rumah, keluarga, dan anak-anak. Adapun laki-laki berperan untuk mencari nafkah dan memberikan perlindungan terhadap keluarga.
Permasalahan diskriminasi terutama pada perempuan sampai saat ini masih menjadi topik yang sering dibahas karena masih kurangnya kesadaran masyarakat tentang peranan perempuan dalam kehidupan bermasyarakat. Penelitian berikut bertujuan untuk mengetahui diskriminasi terhadap perempuan di Indonesia, utamanya yang tergambar dalam novel Entrok, Maryam, dan Pasung Jiwa karya Okky Madasari. Selain mengetahui bentuk diskriminasi yang terdapat dalam novel tersebut, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui nilai budaya yang terdapat dalam ketiga novel dan bagaimana relevansi ketiga novel terhadap pembelajaran sastra di perguruan tinggi.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan pendekatan feminisme. Data dalam penelitian ini adalah berupa kalimat, paragraf, kutipan-kutipan dialog, dan wacana yang menggambarkan bentuk diskriminasi terhadap kaum perempuan. Teknik anlisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi atau content analysis. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya bentuk diskriminasi terhadap perempuan berupa marginalisasi, subordinasi, stereotip, kekerasan, dan beban kerja. Dalam penelitian ini juga menunjukkan bahwa diskriminasi karena perbedaan gender merupakan akibat adanya budaya (tradisi) yang melekat di dalam masyarakat, terutama budaya patriarki yang menganggap laki-laki lebih unggul dibandingkan perempuan. Lebih lanjut, penelitian ini juga mengungkapkan bahwa novel Entrok, Maryam, dan Pasung Jiwa karya Okky Madasari layak untuk dijadikan referensi dalam pembelajaran sastra di perguruan tinggi, tidak hanya mengenai bentuk diskriminasi dan perjuangan tokohnya untuk melalui itu, namun terdapat pula nilai yang dapat dijadikan pedoman hidup bagi pembaca (pembelajar).
Kata Kunci : perempuan, diskriminasi, novel, feminisme