;
Latar belakang: Prevalensi prediabetes di Indonesia menempati urutan ke-3 tertinggi di dunia. Kota Yogyakarta memiliki prevalensi tertinggi diabetes melitus (DM) pada orang dewasa dan obesitas pada remaja diantara kabupaten/kota di Provinsi Yogyakarta. Prediabetes memiliki faktor risiko yang sama seperti penyakit DM khususnya obesitas sentral. Konsumsi ikan rendah, jarang sarapan, dan kualitas tidur buruk meningkatkan risiko penyakit DM. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan konsumsi ikan, sarapan, kualitas tidur dan rasio lingkar pinggang-tinggi badan (RLPTB) dengan kejadian prediabetes pada remaja usia 14-18 tahun.
Metode: Penelitian cross-sectional ini dilakukan pada 348 remaja SMA negeri dan swasta di Kota Yogyakarta yang ditentukan dengan menggunakan teknik stratified random sampling. Kriteria subjek penelitian adalah sehat jasmani dan rohani, status gizi normal atau lebih, bukan atlet, dan tidak sedang mengonsumsi obat atau suplemen yang mempengaruhi kadar gula darah. Data antropometri dan gula darah diperoleh melalui pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar pinggang, gula darah puasa (GDP) dan 2 jam post prandial (2 jam PP) secara berturut-turut sedangkan data lainnya diperoleh menggunakan kuesioner dan wawancara. Uji Chi-square, Spearman dan regresi logistik sederhana digunakan untuk menganalisis hubungan antar variabel sedangkan uji regresi logistik ganda untuk menganalisis pengaruh semua variabel terhadap kadar gula darah dengan taraf signifikansi <0>Hasil: Rata-rata GDP subjek penelitian adalah 75,61±7,42 mg/dL dan 98,81±21,59 mg/dL untuk 2 jam PP. Prevalensi prediabetes pada remaja sebesar 4,9% (1,9% laki-laki dan 6,2% perempuan). Konsumsi ikan >1x/hari (OR= 0,82; CI95%= 0,21-3,17), selalu dan jarang sarapan (OR= 0,65; CI95%= 0,16-2,62; p=0,546 dan OR=1,87; CI95%=0,46-7,63; p= 0,382), kualitas tidur buruk (OR= 1,41; CI95%= 0,38-5,32; p= 0,610) dan RLPTB normal (OR= 2,19; CI95%= 0,18-26,98; p= 0,450) tidak berhubungan dengan kejadian prediabetes setelah dikontrol dengan variabel perancu. Minum-minuman manis rendah menurunkan risiko prediabetes 0,07 kali dibandingkan minum-minuman tinggi manis (OR= 0,07; CI95%= 0,01-0,39; p= 0,002).
Kesimpulan: Konsumsi ikan, sarapan, kualitas tidur dan RLPTB tidak berhubungan dengan kejadian prediabetes tetapi minum-minuman rendah manis menurunkan risiko kejadian prediabetes pada remaja usia 14-18 tahun.
Kata Kunci : Konsumsi Ikan, Kualitas Tidur, Rasio Lingkar Pinggang Tinggi Badan, Remaja, Prediabetes