Abstrak


Intervensi Prancis dalam Konflik di Suriah pada Masa Pemerintahan Presiden Francois Hollande


Oleh :
Khalid Prasetya Hidayat Ramadhan - D0413027 - Fak. ISIP

ABSTRAK

Pada tahun 2010, kawasan Timur Tengah dilanda gelombang revolusi yang dikenal sebagai Arab Spring. Dampak dari Arab Spring adalah terjadinya pergantian kekuasaan di sejumlah negara yang diiringi unjuk rasa yang dilakukan oleh masyarakat, bahkan hingga menimbulkan korban jiwa. Suriah terkena imbas Arab Spring pada 2011, yang diikuti dengan unjuk rasa berdarah dan konflik sipil berkepanjangan hingga saat ini. Konflik yang terjadi di Suriah menjadi pusat perhatian dunia, dan menarik banyak negara lainnya untuk terlibat di dalamnya. Prancis, sebagai sebuah negara maju yang memiliki rekam jejak sejarah dengan Suriah (Levant) dan kawasan Timur Tengah turut terlibat melakukan intervensi dalam konflik tersebut. Signifikansi keterlibatan Prancis dapat dilihat pada saat Francois Hollande menjabat sebagai presiden Prancis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis alasan di balik keterlibatan Prancis dalam konflik yang terjadi di Suriah, dengan fokus pada masa pemerintahan Presiden Francois Hollande.
Penelitian ini akan membahas mengenai alasan mengapa Prancis melakukan intervensi dalam konflik di Suriah, mulai dari alasan historis, alasan peristiwa mutakhir, dan mengapa Hollande sendiri sangat ingin terlibat dalam konflik yang terjadi. Penelitian ini menggunakan teori realisme klasik sebagai pisau analisis dan pendekatan historis untuk menjelaskan rasionalisasi Prancis dalam mengintervensi konflik di Suriah. Hasil dari penelitian ini akan menunjukkan bahwa penyebab keterlibatan Prancis dalam konflik di Suriah dapat dijelaskan secara rasional, dan bahwa pengaruh Presiden Hollande sebagai pembuat kebijakan cukup besar dalam menempatkan Prancis untuk terlibat dalam konflik yang terjadi di Suriah tersebut.


Kata kunci: Prancis, Suriah, Francois Hollande, realisme klasik, kepentingan nasional.