Abstrak


Dinamika Konflik Kerusuhan Mei 1998 di Kota Surakarta melalui Perspektif Korban


Oleh :
Lydiana Salim - D0315038 - Fak. ISIP

ABSTRAK

Kerusuhan Mei 1998 yang terjadi merupakan hasil dari kumpulan peristiwa politik, sosial dan ekonomi yang terjadi di masa orde baru. Perisitiwa kerusuhan Mei 1998 di Kota Surakarta memiliki pengaruh besar terhadap kehidupan korban. Pasca kerusuhan Mei 1998 beberapa korban dinyatakan trauma hingga mengalami kerusakkan tempat tinggal dan tempat usaha. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kronologi kerusuhan Mei 1998 dan menganalisis dinamika Konflik kerusuhan Mei 1998 di kota Surakarta. Teori dalam penelitian ini yaitu, teori Konflik dari Ralf Dahrendorf. Penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi ini dilakukan di Surakarta. Teknik pengambilan sampel dengan teknik snowball sampling. Adapun informan penelitian terdiri dari aktivis mahasiswa dan organisasi formal, wartawan, pemuka agama dan korban-korban peristiwa mei 1998. Data dikumpulkan dengan observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Untuk menguji validitas data dengan triangulasi sumber. Teknik analisis data menggunakan model analisis interaktif dari Miles dan Huberman.
Hasil penelitian menunjukkan, kerusuhan Mei 1998 yang terjadi selama dua hari menimbulkan kerusakan dan kerugian material. Gerakan amuk massa terjadi secara teratur dengan melakukan perusakan, penjarahan hingga pembakaran di setiap sudut kota. Pasca kerusuhan Mei 1998, sektor ekonomi kota tidak berjalan. Beberapa pengusaha terpaksa berhenti produksi untuk sementara waktu akibat kerusakan yang dialaminya. Rekonstruksi ekonomi pasca bencana dilakukan oleh pemerintah dan kelompok masyarakat dengan memberikan bantuan kepada korban. Dari kondisi sosial, pasca kerusuhan Mei 1998 beberapa korban memutuskan untuk mengungsi ke daerah yang aman dari konflik. Pasca kerusuhan Mei 1998 korban mendapatkan tekanan dari masyarakat berupa stigma negatif. Rasa tidak nyaman dan ketakutan yang dialami masyarakat pasca kerusuhan mulai ditangani dengan melibatkan lembaga agama. Lembaga agama bekerjasama dalam membuat forum komunikasi antar masyarakat. dari segi kondisi psikologis masyarakat pasca kerusuhan, beberapa korban mengalami trauma akibat menyaksikan secara langsung kekejaman yang terjadi.

Kata Kunci: Kerusuhan Mei 1998, Korban, Konflik