ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan: 1) bentuk tindak tutur dalam buku Humor Politik Indonesia, 2) bentuk pelanggaran prinsip kerja sama dalam buku Humor Politik Indonesia, 3) bentuk implikatur dalam buku Humor Politik Indonesia dan 4) relevansi hasil penelitian dengan pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Atas.
Penelitian ini menggunakan dua pendekatan yaitu pendekatan secara teoritis dan secara metodologis. Pendekatan secara teoritis menggunakan pendekatan pragmatik, dalam hal ini peneliti sebagai penganalisis tuturan mempertimbangkan gejala kebahasaan yang bersifat progresif. Pendekatan secara metodologis peneliti menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Data dari penelitian ini berupa dokumen buku Humor Politik Indonesia yang terdiri dari 96 judul dan informan yang berjumlah 3. Teknik pengambilan pengumpulan data yaitu dengan teknik pustaka . Teknik analisis data dilakukan dengan cara 1) pengumpulan data, 2) mereduksi data, 3) penyajian data, 4) penarikan simpulan.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1) tindak tutur yang terjadi pada buku Humor Politik Indonesia adalah tindak tutur yang digunakan untuk menginterpretasi suatu tuturan berdasarkan daya ilokusi. Daya ilokusi yang berfungsi sebagai tindak tutur representatif, tindak tutur direktif, tindak tutur ekspresif. 2) pelanggaran prinsip kerja sama berdasarkan Grace terjadi karena adanya pelanggaran maksim kuantitas, kualitas, relevansi dan pelaksana, 3) implikatur yang terjadi pada tuturan buku Humor Politik Indonesia terjadi karena adanya maksud dari pernyataan menuntut, pernyataan menyindir, pernyataan menyombongkan diri, pernyataan mengejek, pernyataan melaporkan. Dan kemudian hasil dari penelitian tersebut dijadikan sebagai sumber belajar untuk pembelajaran bahasa Indonesia materi teks anekdot.
Kata kunci: Pragmatik, Humor, Pembelajaran Bahasa Indonesia.
