Abstrak


Perbedaan Kejadian Gangguan Fungsi Kognitif Berdasarkan Jenis Kelamin Pada Pasien Pasca Stroke


Oleh :
Nely Jauharotul Latifah - G0015186 - Fak. Kedokteran

Latar Belakang: Stroke merupakan masalah kesehatan utama di dunia karena menjadi penyebab utama terjadinya kecacatan. Kecacatan pasca stroke dapat berupa gangguan motorik, sensorik, otonom maupun gangguan fungsi kognitif. Gangguan fungsi kognitif pasca stroke meningkat seiring bertambahnya usia dan lebih sering dijumpai pada laki-laki. Namun, penelitian lain menyebutkan bahwa perempuan lebih banyak mengalami gangguan fungsi kognitif. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan kejadian gangguan fungsi kognitif berdasarkan jenis kelamin pada pasien pasca stroke.

Metode: Penelitian ini merupakan penelitiaan observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian dilakukan di Poliklinik Saraf RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Subjek penelitian berjumlah 60 pasien pasca stroke berusia 30-60 tahun, terdiri atas 30 pasien pasca stroke laki-laki dan 30 pasien pasca stroke perempuan yang dipilih berdasarkan teknik consecutive sampling. Teknik pengumpulan data dengan wawancara menggunakan kuisioner Montreal Cognitive Assesment versi Indonesia (Moca-Ina) dan rekam medik untuk melihat komorbid penyakit aterogenik. Data hasil penelitian diolah menggunakan metode analisis Chi-Square dan dilanjutkan dengan uji regresi logistik ganda.

Hasil Penelitian: Gangguan fungsi kognitif pada pasien pasca stroke laki-laki sebesar 76?n pada pasien pasca stroke perempuan sebesar 43%, perbedaan tersebut bermakna secara statistik (p = 0.003). Hasil analisis regresi logistik ganda didapatkan (OR = 3.4 ; CI 95 % 0.724  hingga 12.226 dan p = 0.047).Dari data tersebut menunjukkan ada hubungan yang bermakna secara statistik antara jenis kelamin dengan kejadian gangguan fungsi kognitif pada pasien pasca stroke.

Simpulan Penelitian: Dari hasil analisis Chi-Square menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik gangguan fungsi kognitif antara pasien pasca stroke laki-laki dan perempuan. Uji regresi logistik ganda menunjukkan hubungan yang bermakna secara statistik antara jenis kelamin dan gangguan fungsi kognitif pada pasien pasca stroke. Simpulan ini dibuat setelah mengontrol variabel perancu yaitu usia, tingkat pendidikan, penyakit aterogenik :hipertensi, diabetes melitus, hiperkolestrolemia, penyakit jantung, dan penyakit ginjal.

Kata Kunci: Jenis kelamin, gangguan fungsi kognitif, stroke, Moca-Ina