;

Abstrak


Hubungan Kadar Bisphenol A Plasma, Asupan Protein, Lemak dan Mikromineral dengan Kejadian Anemia pada Remaja Putri


Oleh :
Ani Noviani - S531508005 - Sekolah Pascasarjana

Latar Belakang: Anemia  merupakan masalah kesehatan masyarakat global, dan remaja adalah  salah  satu  kelompok  usia  yang  rentan  mengalami anemia.  Anemia  pada  remaja putri berdampak  buruk  terhadap  pertumbuhan fisik  dan prestasi akademik. Remaja putri anemia   cenderung   tidak    dapat   tumbuh   kembang   optimal,    sehingga   menurunkan antusiasme  belajar,  daya  ingat dan kehadiran di sekolah.  Asupan zat gizi menjadi salah satu faktor penyebab anemia pada remaja putri. Asupan protein yang tidak adekuat mempengaruhi sintesis hemoglobin (Hb).  Konsumsi diet tinggi lemak  selain meningkatkan indeks  massa  tubuh  (IMT),  memicu  terjadinya  hypoferremia  dan juga interaksi dengan mikromineral zink  dan tembaga  yang berkaitan dengan penyerapan zat besi dalam tubuh. Paparan senyawa Bisphenol A (BPA) juga dapat mengganggu regulasi estrogen dan memperberat  kondisi anemia.  Penelitian  ini bertujuan  untuk  mengetahui hubungan kadar BPA  plasma,  asupan  protein,  lemak  dan  mikromineral  dengan  kejadian  anemia  pada remaja putri.
Subjek dan Metode: Penelitian cross-sectional ini dilakukan di 3 Sekolah Menengah Atas (SMA) dan 2 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Sukoharjo. Terdapat 120 remaja putri usia 13-18  tahun kelas X dan XI sebagai subjek penelitian, dengan kriteria inklusi tidak sedang menstruasi dan tidak mengalami kecacingan. Status anemia ditentukan berdasarkan kadar Hb  dengan metode  cyanmethemoglobin,  asupan protein,  lemak dan mikromineral  dikumpulkan  melalui  wawancara  food  recall  2x24  jam  dalam  dua  hari berbeda. Hubungan asupan protein, lemak dan mikromineral dengan anemia dianalisis menggunakan  uji  chi-square.  Kadar  BPA  dan  anemia  dianalisis  menggunakan  regresi logistik  sederhana  dan analisis multivariat menggunakan uji regresi logistik  ganda  dengan nilai p < 0>Hasil: Sebanyak 6,7% remaja putri dengan status gizi kurang dan 10% status gizi gemuk dan obesitas. Anemia ditemukan pada 37,5% remaja putri (25,84% anemia ringan, 10,83% anemia sedang dan 0,83% anemia berat). Asupan makronutrien dan mikromineral subjek lebih  rendah  dibandingkan  Angka  Kecukupan  Gizi  yang  dianjurkan  (AKG),  kecuali asupan protein kelompok  usia 16-18 tahun (84,89%). Tidak ada hubungan antara kadar BPA  dan  anemia  (OR=0,906;  p=0,804).  Asupan  protein berhubungan dengan kejadian anemia (OR=3,500, p=0,002). Asupan energi (OR=2,178), lemak (OR=2,207), karbohidrat (OR=1,586) dan zat besi (OR=1,833) berhubungan positif dengan anemia, tetapi secara statistik  tidak  bermakna.  Hasil  analisis  multivariat,  asupan  protein  tidak  adekuat  pada remaja putri meningkatkan  risiko anemia 5,653 kali.
Kesimpulan:  Prevalensi  anemia  yang  tinggi  ditemukan  pada  remaja  putri dan  asupan protein tidak adekuat merupakan faktor risiko penting anemia.
Kata kunci: anemia, remaja putri, protein, lemak, mikromineral