Abstrak


Hubungan antara Resiliensi, Kualitas Hidup dan Lingkungan Belajar Mahasiswa Kedokteran


Oleh :
Aulia Putri Nur’ilma - G0015031 - Fak. Kedokteran

ABSTRAK

Latar Belakang : Resiliensi adalah kemampuan untuk menghadapi dan melewati tantangan dengan perubahan personal dan pendewasaan. Dalam pendidikan kedokteran, sangat penting untuk mengerti karakteristik apa saja yang menjadi penentu perkembangan reaksi positif ketika menghadapi keadaan yang rentan stres dan menuntut secara emosional. Untuk itu dalam penelitian ini dilakukan uji terhadap hubungan antara resiliensi, kualitas hidup, dan persepsi lingkungan belajar pada mahasiswa kedokteran Universitas Sebelas Maret.
Metode : Penelitian ini menggunkan metode analitik observasional dengan menggunakan rancangan penelitian cross-sectional. Peneliti mengevaluasi data dari 205 sampel mahasiswa kedokteran yang terdiri dari dua angkatan. Data yang digunakan sebagai sampel adalah kuesioner resilience scale (RS-14) milik Wagnild dan Young, Dundee Ready Educational Environment Measure (DREEM), dan World Health Organization Quality of Life questionnaire (WHOQoL-BREF), Uji statistk yang digunakan pada penelitin ini adalah korelasi Pearson, korelasi Spearman, regresi linier sederhana, dan regresi stepwise.
Hasil : Hasil dari semua uji statistik analisis hubungan resiliensi, kualitas hidup, dan lingkungan belajar menunjukkan hasil positif yang signifikan.
Simpulan : Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara resiliensi, kualitas hidup, dan lingkungan belajar pada mahasiswa kedokteran Universitas Sebelas Maret. Tertera juga bahwa faktor penerimaan diri dan hidup memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap kualitas hidup dan lingkungan belajar apabila dibandingkan dengan faktor yang lain. Dengan deikin dapat disimpulkan bahwa menumbuhkan resiliesi bisajadi sebuah strategi penting untuk meningkatkan pelatihan dan pendidikan kedokteran.