;

Abstrak


Kajian terjemahan dialek African American English dalam novel The Adventures Of Huckleberry Finn karya Mark Twain


Oleh :
Ida Kusuma Dewi - T141208001 - Sekolah Pascasarjana

Penelitian ini membahas ciri dan peran dialek African American English (AAE) dalam novel The Adventures of Huckleberry Finn (TAOHF), menjelaskan teknik penerjemahan dan kualitas terjemahan tuturan tokoh kulit hitam yang menunjukkan dialek AAE pada novel tersebut dalam terjemahan bahasa Indonesia. Secara spesifik penelitian ini bertujuan untuk 1) menjelaskan bagaimana ciri dan peran dialekAAE dalam merepresentasikan tokoh kulit hitam dalam novel, 2) menjelaskan latar belakang dan kompetensi penerjemah, kesulitan yang dihadapi penerjemah dan strategi mengatasinya, 3) menjelaskan teknik penerjemahan yang digunakan, 4) menjelaskan pengaruh teknik penerjemahan yang dipilih penerjemah terhadap tingkat keakuratan, keberterimaan, dan keterbacaan terjemahan.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan sifat deskriptif dalam menggambarkan peran dialek AAE, teknik penerjemahan yang digunakan dalam tiga versi terjemahan dan dampak pemilihan teknik penerjemahan terhadap kualitas terjemahan. Data penelitian ini meliputi semua ujaran yang dikemukakan oleh lima tokoh kulit hitam yang mengandung ciri AAEdalam novel bahasa Inggris TAOHF, tiga versi terjemahan bahasa Indonesia, informasi dari para penerjemah ketiga versi terjemahan TAOHF, dari para rater dan dari para pembaca sasaran. Sumber data penelitian ini berupa dokumen dan informan. Data dikumpulkan melalui teknik telaah dokumen, Focus Group Discussion, wawancara dan kuesioner.
Analisis terhadap ciri dialek AAE yang ditemukan pada novel TAOHF menunjukkan bahwa dialek AAE memiliki peran yang sangat penting dalam merepresentasikan latar belakang etnis, strata sosial dan geografis para tokoh kulit hitam dalam novel TAOHF. Dalam penelitian ini terungkap bahwa pengetahuan penerjemah masing-masing versi perihal dialek AAE dan pemanfaatannya dalam merepresentasikan penokohan tokoh kulit hitam dalam novel TAOHF berbeda-beda. Perbedaan tersebut berpengaruh pada variasi teknik penerjemahan dialek yang dihasilkan masing-masing penerjemah. Pada versi 1 ditemukan penggunaan teknik netralisasi, teknik kolokialisasi, teknik pencacatan wicara, teknik pemvariasian ejaan, teknik penghilangan, teknik pemvariasian rekaan, teknik kompensasi dan teknik penambahan. Pada versi 2 dan 3 ditemukan penggunaan teknik netralisasi, teknik kolokialisasi, teknik penghilangan dan teknik kompensasi. Beberapa teknik penerjemahan dapat mempertahankan sebagian aspek penokohan sedangkan beberapa teknik lainnya justru menyebabkan perbedaan penokohan, terutama perbedaan latar belakang tokoh kulit hitam.
Pada penilaian kualitas terjemahan, sebagian besar terjemahan tuturan tokoh kulit hitam pada ketiga versi terjemahan memiliki tingkat keakuratan yang tinggi. Sebaliknya, dari aspek keberterimaan, sebagian besar terjemahan tuturan terjemahan versi 2 dan 3 bernilai rendah. Hanya terjemahan   1 yang bernilai sedang.  Hal ini disebabkan gagalnya penerjemah versi 2 dan 3 mengalihkan bentuk dialek AAE tokoh kulit hitam dalam terjemahannya sedangkan penerjemah versi 1 hanya mampu memadankan dialek AAE ke dalam bentuk kolokial dan cacat wicara. Dari segi keterbacaan, sebagian besar terjemahan tuturan tokoh kulit hitam pada ketiga versi terjemahan bernilai tinggi. Banyak digunakannya ejaan tidak standar sebagai bentuk kolokialisasi dan pencacatan wicara pada versi 1 menyebabkan terjemahan versi 1 sebagai terjemahan yang paling banyak memiliki nilai keterbacaan sedang dan rendah di antara ketiga versi.
Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa penerjemah tidak mampu mentransfer fungsi dialek AAE dalam novel TAOHF dalam terjemahannya. Mempertahankan fungsi dialek AAE sebagai indikator etnis dalam terjemahan bahasa Indonesia memang sulit dilakukan. Akan tetapi karena dialek AAE dalam TAOHF juga menunjukkan latar belakang sosial yang juga dapat ditemui di Indonesia, penerjemah sesungguhnya perlu mencari variasi bahasa Indonesia yang dapat merepresentasikan latar sosial yang sepadan dengan yang ada pada TBSu agar dapat menghasilkan terjemahan dengan kualitas yang lebih baik.

Kata kunci: dialek, African American English, teknik penerjemahan, keakuratan, keberterimaan, keterbacaan