Abstrak


Taman Sriwedari Tahun 1901 – 1945 dan Relevansinya dalam Pembelajaran Mata Kuliah Sejarah Lokal


Oleh :
Siti Nurkayatun - K4410055 - Fak. KIP

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk : (1) Mengetahui latar belakang berdirinya Taman Sriwedari, (2) Mengetahuiperkembangan Taman Sriwedari pada tahun 1901-1945, (3) Mengetahui fungsi Taman Sriwedari pada tahun 1901-1945, dan (4) Mengetahui relevansi kajian Taman Sriwedari tahun 1901-1945 dalam pembelajaran mata kuliah sejarah lokal.mPenelitian ini menggunakan metode historis, yang terdiri dari empat tahapan penelitian, yaitu heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis historis yang mengutamakan ketajaman interpretasi data sejarah. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber primer dan sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Latar belakang berdirinya Taman Sriwedari dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu : faktor politik, secara politis pemerintahan Keraton Kasunanan Surakarta dituntut untuk mempertahankan legitimasi kekuasaan dengan cara memainkan simbol politik yang diwujudkan dengan pembangunan Taman Sriwedari; faktor religi, Paku Buwana X yang berkuasa atas Keraton Surakarta Hadiningrat pada tahun 1893-1939 menginginkan kesejahteraan rakyat sebagai upaya dalam menjalankan syariat agama, sehingga hal ini mendorongnya untuk membangun Taman Sriwedari sebagai tempat publik yang bisa diakses oleh masyarakat; dan faktor sosial, arus perubahan budaya mendorong Paku Buwana X memberikan sarana yang menunjang pola kehidupan modern yang diwujudkan dalam pembangunan Taman Sriwedari. (2) Perkembangan Taman Sriwedari tahun 1901 – 1945 tidak mengalami banyak perubahan di bawah pengelolaan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang berturut-turut diperintah oleh Sri Sunan Paku Buwana X (1893-1939), Paku Buwana XI (1939-1944), dan Paku Buwana XII (1944-2004). Selama periode 1901 sampai dengan tahun 1939, dibangun berbagai fasilitas pengembang budaya antara lain gedung Wayang Orang, ketoprak, pendapa, bioskop, museum Radya Pustaka, pamulangan Padhasuka, gua swara, segaran, kupel, kebun binatang, Rumah Sakit Jiwa, dan stadion, (3) Fungsi Taman Sriwedari pada tahun 1901 – 1945 adalah sebagai sarana pendidikan (intelektualitas), fungsi seni (kreativitas), dan hiburan (rekreasi), (4) Relevansi kajian mengenai Taman Sriwedari tahun 1901-1945 dalam pembelajaran mata kuliah sejarah lokal khususnya di perguruan tinggi yaitu sebagai sarana untuk memperdalam wawasan tentang historiografi sejarah lokal bagi mahasiswa.
Kata kunci : kebudayaan, Taman Sriwedari, sejarah lokal