;

Abstrak


Pengembangan Modul Fisika Multirepresentasi Berbasis Problem Based Learning pada Materi Dinamika Rotasi dan Kesetimbangan Benda Tegar untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA Kelas XI


Oleh :
Ratih Astuti Handayani - S831408029 - Sekolah Pascasarjana

ABSTRAK

Hasil TIMSS menunjukkan kemampuan penalaran siswa Indonesia yang merupakan ciri berpikir kritis memiliki rata-rata paling rendah diantara kemampuan pengetahuan dan penerapan. Penelitian ini bertujuan: (1) mendeskripsikan karakteristik modul fisika multirepresentasi berbasis PBL untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada materi dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar; (2) mengetahui kelayakan modul fisika multirepresentasi berbasis PBL yang layak untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada materi dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar; (3) mengetahui efektivitas modul fisika multirepresentasi berbasis PBL untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa
Metode penelitian ini adalah R&D dengan model 4-D yang dikemukakan oleh Thiagarajan, Semmel (1974). Model 4-D terdiri dari define (pendefinisian), design (perancangan), develop (pengembangan), dan disseminate (penyebaran). Modul disusun dengan tahapan berbasis PBL yaitu merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis, dan merumuskan kesimpulan. Modul ini dinilai berdasarkan kelayakan isi, penyajian, kegrafikan, bahasa, serta di uji coba pada kelas kecil dan besar pada siswa, dan tahap penyebaran kepada guru fisika. Analisis data yang digunakan pada tahap define adalah analisis data deskriptif, pada tahap design menggunakan analisis kualitatif, pada tahap develop untuk data validasi modul menggunakan nilai cut off  dan data keterampilan berpikir kritis dianalisis dan dihitung dengan N-Gain ternormalisasi, dan pada tahap disseminate menggunakan analisis data deskriptif.
Hasil penelitian ini sebagai berikut: (1) karakteristik modul fisika yang dikembangkan memuat tahapan berbasis PBL pada setiap kegiatan belajar disertai dengan komponen indikator keterampilan berpikir kritis. Modul diengkapi dengan penyampaian konsep dan penyelesaian masalah dalam representasi verbal, gambar, diagram bebas dan matematis; (2) modul dikategorikan layak berdasarkan ahli materi, ahli media, ahli bahasa, guru fisika, dan peer review yang ditunjukkan dengan nilai rata-rata 88,64 lebih besar dari nilai minum kelayakan 88,44. Serta didukung dengan respon dari siswa dengan kategori baik dan hasil disseminate yang mengkategorikan modul sangat baik; (3) keterampilan berpikir kritis siswa setelah menggunakan modul fisika multirepresentasi berbasis PBL mengalami peningkatan dalam kategori sedang dengan N-Gain sebesar 0,49.