;

Abstrak


Kebiasaan Membaca Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Sebelas Maret


Oleh :
Iko Agustina Boangmanalu - S841508014 - Sekolah Pascasarjana

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan kebiasaan membaca mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Sebelas Maret; 2) mendeskripsikan faktor yang mempengaruhi kebiasaan membaca mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Sebelas Maret; dan 3) mendeskripsikan kendala tumbuh kembangnya dan menjelaskan pengatasan dari kendala kebiasaan membaca mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Sebelas Maret.

Penelitian dilakukan mengikuti metode kualitatif dengan pendekatan etnografi. Sumber data penelitian adalah mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Sebelas Maret dengan cara pemilihan purposive sampling atau sampel bertujuan. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi partisipan pasif, dan kuesioner. Ketepatan dan kecermatan data divalidasi dengan triangulasi data, triangulasi metode, dan member check. Setelah itu, data dianalisis menggunakan model interaktif milik Miles & Huberman.

Hasil penelitian mendeskripsikankebiasaan membaca dalam enam indikator; frekuensi membaca, jenis bacaan, jumlah bacaan, kunjungan ke perpustakaan, tujuan membaca, dan kesadaran pentingnya membaca.Indikator frekuensi membaca, jenis dan jumlah bacaan masih perlu dikembangkan karena masih bergantung pada tugas atau kegiatan akademik yang diberikan dosen. Tiga indikator lain; kunjungan ke perpustakaan, tujuan membaca, dan kesadaran pentingnya membaca ditemukan pada mahasiswa.Faktor yang berkaitan dengan tumbuh kembangnya kebiasaan membacanya antara lain:1) keluarga mencakup pendidikan, pekerjaan, pendapatan, dan pola asuh orangtua, ketersediaan bahan bacaan di rumah, serta suasana rumah; 2) pendidikan yang mencakup ketersediaan bahan bacaan di sekolah/kampus, suasana sekolah/kampus, motivasi guru/dosen, dan kebijakan sekolah/program studi terkait membangun kebiasaan membaca para informan; 3) penggunaan internet mencakup konten-konten yang sering diakses dan perannya menyediakan bahan bacaan yang sangat luas. Kendala-kendala yang dihadapi antara lain; malas, perasaan labil atau moody, kurang mampu mengatur penggunaan waktu, penguasaan bahasa asing yang minim, dan budaya membaca belum menjadi bagian dari masyarakat. Berbagai kendala ini diatasi dengan membuat jadwal harian, memanfaatkan akhir pekan untuk istirahat sehingga hari efektif dapat dijalani dengan semangat, dan memilih perpustakaan sebagai tempat membaca yang terhindar dari kebiasaan mengobrol. 

Kata kunci: kebiasaan membaca, mahasiswa, faktor penentu kebiasaan membaca