t tabel maka dapat disimpulkan bahwa ada perbcdaan  yang nyata   antara  pendapatan  usahatani   kclapa  sawit  petani  mitra   dnn  pendapatan usahatani kclapa  sawit pctani  non mitra.  Sehingga  Hi ditcrima. HaJ  ini disebabkan karena   pada   usahatani    kelapa   sawit   petani   mitra   secara   nominal    memiliki pendapalan yang  lebih tinggi dari  pendapatan usahatani   kelapa sawit petani  non mitraDari hasil pcnelitian dapat disarankan bahwa  Kcdua  belah pihak scbaiknya mcmahami   lebih jclas  hak dan kewajiban keduanya  agak  pelaJcu kemitraan dapat diketahui   dengan   jelas   dan   dipcrtanggung jawabkan  secam   hukum   sehingga pelak.sanaan program  kcmitraan  yang diinginkan berjalan  dcngan  baik dan tercipta keharrnonisan dalam  kemitraan  ini." /> Abstrak | Analisis Kemitraan antara Perkebunan Kelapa Sawit Luwu Unit L,Burau P.T. Perkebunan Nusantara XIV (Persero) dengan Petani Plasma Kelapa Sawit Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan t tabel maka dapat disimpulkan bahwa ada perbcdaan  yang nyata   antara  pendapatan  usahatani   kclapa  sawit  petani  mitra   dnn  pendapatan usahatani kclapa  sawit pctani  non mitra.  Sehingga  Hi ditcrima. HaJ  ini disebabkan karena   pada   usahatani    kelapa   sawit   petani   mitra   secara   nominal    memiliki pendapalan yang  lebih tinggi dari  pendapatan usahatani   kelapa sawit petani  non mitraDari hasil pcnelitian dapat disarankan bahwa  Kcdua  belah pihak scbaiknya mcmahami   lebih jclas  hak dan kewajiban keduanya  agak  pelaJcu kemitraan dapat diketahui   dengan   jelas   dan   dipcrtanggung jawabkan  secam   hukum   sehingga pelak.sanaan program  kcmitraan  yang diinginkan berjalan  dcngan  baik dan tercipta keharrnonisan dalam  kemitraan  ini." />

Abstrak


Analisis Kemitraan antara Perkebunan Kelapa Sawit Luwu Unit L,Burau P.T. Perkebunan Nusantara XIV (Persero) dengan Petani Plasma Kelapa Sawit Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan


Oleh :
Bimo Feby Budi Hartanto - H1813004 - Fak. Pertanian

Abstrak

PT.  Perkebunan   Nusantara atau  biasa discbut  scbagai  PTPN  merupakan perusahaan  Badan Usaha Milik Negara (BUMN)  yang mcmiliki kcwenangan untuk mengclola  perkebunan  yang ada di Indonesia.  Dalam memproduksi  minyak  sawit
PTPN xrv mcmiliki  luas  lahan  Inti  atau yang di kelola  langsung olch  PTPN  XIV
scluas  3.944  Ha.  seiring   pcrkembangan jaman   mcnuntut   untuk  produktivitas  di tingkat.kan  dari  manajemcn  perusahaan   untuk  mempcrolch kcuntungan  maka  di lakukan  kcmitraan yang  melibatkan antara  PTPN  XIV dan  masyarakat setcmpat yang  ingin mcmbuka lahan untuk dijadikan  kebun  kelapa  sawit. Munculah sistem kemitraan  dcngan   pola  inti-plasma  dimana   PTPN  XIV  mcnjadi  inti  scdangkan plasma adalah petuni. Bcbcrapa  masyarakat Kabupaten  Luwu Utara mcmiliki usaha tani sebagai  pctani  kelapa  sawit yang  bcnnitra  dengan  PTPN  XfV, dikarenankan saat ini komoditas kelapa sawit mcrupakan komoditas yang snngat baik prospeknya saat  ini dan ak.an datang  sehingga  terlihat perkembangan luas lahan dari  tahun  kc tahun cukup  pesat dan begitupun produktivitasnya scmakin  meningkal.

Pcnelitian ini bcrtujuan  untuk (I) Mengidentifikasi kondisi  kcmitraan  yang telah  dilaksanankan antarn  Perkebunan   Kelapa  Sawit  Luwu  Unit  I   Burau.  PTPN XIV   dcngan    petani   Plasma    Kelapa   Sawit  di   Kabupaten    Luwu   Utara,   (2) Mcnganalisis kemitraan antara Perkebunan Kelapa Sa wit Luwu Uni I  I  Burau. PTPN XIV  dcngan   petani  Plasma   Kelapa  Sawit   Kabupatcn  Luwu  Utara  berdasarkan kontrak   perjanjian  kemitraan,  (3)  Mcngetahui   perbandingan  pcndapatan   pelani dcngan  mcngikuti kemitraan dcngan  Perkebunan Kelapa Sawit Luwu Unlt I   Burau, PTPN XIV (Pctani Mitra) dcngan  petani  non mitra. Metode  dasar yang digunakan dalam  pcnelitian ini adalah  mctode dcskriptifanalitik, metode  pengambilan dacrah penelitian  dalam  haJ  ini  adalah  secara  sengaja (purposive).  metode  pengambilan sampel  menggunakan teknik simpel random sampling. Untuk analisis  data menggunakan metode analisis  deskriptifberdasarkan kontrak perjanjian  kemitraan. scrta analisis usahatani.  kelayakan  finansial, dan uji T.

Hasil  pcnelitian  mcnunjukk.an  bahwa  rata-rata   pendidikan  petani  kelapa sawit yang  bcnnitra adalah  SMA  sedangkan untuk  petani  non  m.itra SMP.  Usia petani  kelapa  sawit  berada  di  usia antara  46 - 60  tahun.  Pctani  yang  di jadikan respondcn   adalah  petani  yang  bennitra dan  tidak  bennitra dcngan   PTPN  XIV dengan  masing-rnasing responden  sebanyak  30 orang.  Kondisi  umum  Kemitraan Pola  Inti  Rakyat  yang  disclenggarakan  oleh  PTPN  XIV  dalam  perjanjian  pada tanggal  7 Oescrnbcr   1998,  ada  tiga  unsur daJam  perjanjian   kemitrnan  ini,  yang pertama  adalah   PTPN  XIV  sclaku  Bapak  AngkaL  yang  kcdua  adalah  Koperasi KUO Bone-Masamba atau perwakilan pctani KKPA yang disebut anak angkat. dan yang  ketiga   adaJah  Bank  selaku   pembcri   modal   dalam   proses   Kcmitraan  Inti Rakyat.   Bcrdasarkan  hak  dan   kewajiban   yang   telah   disepakati   dalam   proses perjanjian kemitraan pola  inti  rakyat.  dalam  rcalisasinya pihak  PTPN  XIV  telah melakukan  seluruh   kewajiban   yang   tclah   tcrtulis   dalarn  pcrjanjian  kemitraan tcrscbut.  Pendapatan  rata-rata  petani  mitm  selama 3 tahun  mengusahakan kelapa sawit scbesar  Rp.    62.892.250/ha sedangkan petani  non mitra  Rp. 10.423.571/ha. Jumlah biaya yang dikeluarknn  selama  5 tahun  mcngusahakan kelapa  sawit petani mitra scbesar  Rp.    61.077.750/ha sedangkan  pctani  non mitra  Rp  61.583.571/ha. Nilai Net B/C pctani mitra adalah 3, 13 scdangkan  petani non mitra  I, 13 yang berarti usaha kelapa  sawit Jayak untuk dilanjutkan dengan  diskon  faktor  1,5 %. Hasil uji t menunjukkan  bahwa  thitung  besarnya  5,98  scdangkan  ttabel  (a"'(l,05) besarnya 2,045.  Karena t hitung > t tabel maka dapat disimpulkan bahwa ada perbcdaan  yang nyata   antara  pendapatan  usahatani   kclapa  sawit  petani  mitra   dnn  pendapatan usahatani kclapa  sawit pctani  non mitra.  Sehingga  Hi ditcrima. HaJ  ini disebabkan karena   pada   usahatani    kelapa   sawit   petani   mitra   secara   nominal    memiliki pendapalan yang  lebih tinggi dari  pendapatan usahatani   kelapa sawit petani  non mitra

Dari hasil pcnelitian dapat disarankan bahwa  Kcdua  belah pihak scbaiknya mcmahami   lebih jclas  hak dan kewajiban keduanya  agak  pelaJcu kemitraan dapat diketahui   dengan   jelas   dan   dipcrtanggung jawabkan  secam   hukum   sehingga pelak.sanaan program  kcmitraan  yang diinginkan berjalan  dcngan  baik dan tercipta keharrnonisan dalam  kemitraan  ini.