Abstrak


Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Menurut John A. Malone Ditinjau dari Gaya Kognitif pada Siswa Kelas VII SMP Islam Diponegoro Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016


Oleh :
Fidya Nurfadillah - K1311036 - Fak. KIP

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) kemampuan pemecahan masalah siswa SMP Islam Diponegoro Surakarta menurut John A. Malone pada pokok bahasan segitiga dan segiempat yang memiliki gaya kognitif field independent dan field dependent, dan (2) faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah (problem solving) siswa SMP Islam  Diponegoro  Surakarta  menurut  John  A.  Malone  pada  pokok  bahasan segitiga dan segiempat yang memiliki gaya kognitif field independent dan field dependent.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ditentukan melalui purposive sampling dan didasarkan pada beberapa kriteria, yakni: (1) berada pada kategori gaya kognitif yang akan diteliti field independent (FI) dan field dependent (FD), dan (2) memiliki kemampuan komunikasi yang baik berdasarkan informasi yang diperoleh dari guru. Subjek yang diambil dari penelitian ini adalah dua siswa dengan kategori gaya kognitif field independent dan dua siswa dengan kategori gaya kognitif field dependent (FD). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara berbasis tugas dimana pada saat wawancara berlangsung siswa diminta mengerjakan soal pemecahan masalah. Teknik analisis data meliputi tiga kegiatan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Validasi data dilakukan dengan triangulasi waktu.
Berdasarkan hasil analisis data diperoleh bahwa: (1) siswa dengan gaya kognitif field independent berada pada kemampuan pemecahan masalah tingkat completion, dimana pada tingkat completion (penyelesaian), siswa sudah mampu menyelesaikan soal yang diberikan dengan prosedur yang benar, baik itu konsep maupun  perhitungan   sudah   benar   dan   menghasilkan   jawaban   yang   valid, sedangkan  siswa  dengan  gaya  kognitif  strongly  field  dependent  berada  pada tingkat substance dan completion, dimana pada tingkat substance (mengetahui isi pokok permasalahan), siswa sudah menunjukkan logika berpikir yang rasional, tetapi karena kurangnya konsep jadi melakukan kesalahan yang fatal dan jawaban menjadi  salah,  dan  pada  tingkat  completion  atau  penyelesaian,  siswa  sudah mampu menyelesaikan soal yang diberikan dengan prosedur yang benar, baik itu konsep maupun perhitungan sudah benar dan menghasilkan jawaban yang valid, dan (2) faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah siswa dalam menyelesaikan permasalahan materi segitiga dan segiempat, antara lain yaitu: a) kemampuan memahami ruang lingkup masalah dan mencari informasi yang relevan untuk mencapai solusi, b) kemampuan dalam memilih pendekatan pemecahan masalah atau strategi pemecahan masalah, dimana kemampuan ini dipengaruhi oleh keterampilan siswa dalam merepresentasikan masalah dan struktur  pengetahuan  siswa,  c)  keterampilan  berpikir  dan  bernalar  siswa,  dan d) inisiatif dalam memunculkan ide-ide pemecahan masalah dan mengintegrasikan informasi yang telah dipahami serta mengkombinasikan konsep ke dalam pemecahan masalah.

Kata Kunci : proses pemecahan masalah, kemampuan pemecahan masalah, field independent (FI), field dependent (FD)