;

Abstrak


Analisis Pemberitaan Pemilihan Presiden Amerika Serikat antara Donald Trump dan Hillary Clinton di Surat Kabar (Studi Analisis Framing Pemberitaan Pemilihan Presiden Amerika Serikat Antara Donald Trump dan Hillary Clinton di Surat Kabar Republika dan Surat Kabar Jawa Pos edisi 1 Oktober – 8 November 2016)


Oleh :
Dani Kurniawan - S231508007 - Sekolah Pascasarjana

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui arah dukungan surat kabar di Indonesia terhadap kontestasi pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) tahun 2016 antara Donald Trump dari Partai Republik dan Hillary Clinton dari Partai Demokrat.  Siapa  yang  didukung  media  di  Indonesia,  menarik  untuk  diteliti. Karena berkaitan erat dengan framing pemberitaan.Guna untuk menjawab  persoalan di  atas  maka  dilakukanlah penelitian analisis framing dalam pemberitaan pemilihan presiden  AS antara Donald Trump dan Hillary Clinton di Koran Republika dan Koran Jawa Pos. Karena dua koran tersebut adalah koran nasional yang memiliki ideologi media yang berbeda. Metode analisis framing yang digunakan adalah framing model Zhondang Pan dan Gerald M. Kosicki (1993,55).Teori   yang  digunakan  adalah  teori  logika  desain  pesan  (O’Keefe, 1998.55). Data penelitian pada level teks diperoleh melalui metode dokumentasi pemberitaan pemilihan presiden Amerika Serikat di Koran Republika dan Koran Jawa Pos edisi 1 Oktober sampai 8 november tahun 2016. Sedangkan data penelitian pada level  konteks didapatkan melalui metode wawancara   kepada redaktur internasional dimasing-masing surat kabar
Hasil  penelitian menunjukan bahwa baik Koran Republika dan Koran Jawa Pos dalam pemberitaan pemilihan presiden Amerika Serikat   tahun 2016, memiliki kecenderungan melakukan framing negatif terhadap Donald Trump. Kemudian secara sintaksis Koran Republika lebih banyak menyoroti tentang sikap anti minoritas dan bahaya sikap Donald Trump. Sedangkan Koran Jawa Pos lebih banyak menyoroti perilaku buruk Donald Trump kepada perempuan. Selanjutnya dari aspek skrip Koran Republika dan Koran Jawa Pos lebih banyak menonjolkan aspek who (siapa) dan what (apa). Siapa yang dimaksud adalah Donald Trump dan  apa  yang  dimaksud  yaitu  apa  yang  dilakukan  Trump  dan  apa  yang dialaminya.Sedangkan  dari  aspek  tematik,  Koran  Republika  dan  Jawa  Pos  lebih banyak menjadikan Donald Trump sebagai sumber utama pemberitaan. Pemberitaan Donald Trump dituliskan sebagian besar menggunakan paragraf diskripsi.  Hal  ini  supaya  memudahkan  dalam  menggambarkan  sosok  buruk seorang Donald Trump.
Terakhir dari segi, tematik. Koran Jawa Pos lebih banyak menggunakan foto-foto untuk membentuk pandangan buruk tentang Donald Trump dibanding Koran Republika. Misalnya dalam fakta pelecehan perempuan yang dilakukan Donald Trump, Koran Jawa Pos menurunkan tiga foto. Sedangkan dari aspek diksi kedua koran ini sama-sama menggunakan diksi negatif untuk membingkai sosok negatif Trump antara lain : “kecaman”, “perkataan kotor”, “bahayakan”, “lecehkan” dan “langgar.

Kata Kunci : Framing Surat Kabar, Pemilu Presiden Amerika Serikat 2016