Abstrak


Hubungan Kepadatan Lalu Lintas dengan Fungsi Paru Siswa Sekolah Dasar (SD) di Surakarta


Oleh :
Safira Nurullita - G0013209 - Fak. Kedokteran

ABSTRAK

Pendahuluan: Kepadatan lalu lintas berbanding lurus dengan besarnya gas buang kendaraan. Besarnya gas buang kendaraan mengakibatkan gangguan saluran nafas. Gangguan saluran nafas dapat menyebabkan penurunan fungsi paru, termasuk pada siswa sekolah dasar. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa besarnya kepadatan lalu lintas berbanding terbalik dengan fungsi paru siswa sekolah dasar.
Metode: Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sampel diambil dengan teknik multi-stage random sampling dan berjumlah 75 siswa dari lima SD di Surakarta. Siswa yang terpilih menjadi sampel kemudian dilakukan pengukuran fungsi paru dengan spirometri merek spiroanalyzer ST-75. Data kepadatan lalu lintas didapat dari Dinas Perhubungan Surakarta tahun 2012. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan uji korelasi Spearman, Kruskal-Wallis, Mann-Whitney dan regresi linear.
Hasil: Hasil uji korelasi Spearman menunjukkan korelasi negatif (R= -0,275) antara kepadatan lalu lintas dengan persentase volume ekspirasi 1 detik (p= 0,017), korelasi positif (R= 0,234) antara jarak gerbang sekolah dengan jalan raya terhadap persentase arus puncak ekspirasi (p= 0,044). Polusi udara yang berasal dari  kepadatan lalu lintas dengan rata-rata 71,8 satuan mobil penumpang(SMP)/jam dan jarak rata-rata gerbang sekolah dengan jalan raya 15 meter belum mengakibatkan gangguan fungsi paru
Kesimpulan: Tingginya kepadatan lalu lintas mengakibatkan turunnya persentase volume ekspirasi 1 detik. Semakin jauh jarak gerbang sekolah dengan jalan raya, maka semakin tinggi nilai terhadap persentase arus puncak ekspirasi