Abstrak


Hubungan Resiko Obstructive Sleep Apneu pada Lansia dengan Demensia


Oleh :
Agumilar Bagus Bagaskara - G0013009 - Fak. Kedokteran

Latar Belakang: Meningkatnya jumlah lansia di Indonesia menyebabkan meningkatnya prevalensi penyakit yang menyerang lansia, salah satunya demensia. Demensia sekarang menjadi salah satu penyakit utama yang menyebabkan menurunnya fungsi kognisi pada lansia, yang menyebabkan menurunnya kualitas hidup lansia. Seringkali demensia tidak diperhatikan mengenai faktor yang menyebabkannya. Obstructive sleep apneu adalah penyakit yang menyebabkan terjadinya hipoksia pada otak, yang merupakan salah satu penyebab demensia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara resiko OSA pada lansia dengan demensia.
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional, dilaksanakan di Poliklinik Geriatri RSUD Dr. Moewardi Surakarta pada bulan September-Oktober 2016. Sampel terdiri dari 30 pasien yang diambil dengan teknik purposive sampling dengan restriksi kriteria inklusi dan eksklusi. Semua responden diminta mengisi kuesioner Berlin untuk menilai resiko OSA, kuisioner MMSE untuk mengetahui menderita demensia atau tidak. Metode analisis yang digunakan adalah uji chi square dan fisher exact test.
Hasil Penelitian: Terdapat 8 pasien (26,67%) yang menderita demensia, 22 pasien 73,33%) yang tidak demensia, 16 pasien (53,33%) beresiko tinggi OSA, dan 14 pasien (46,67%) beresiko rendah OSA. Dari analisis data dengan chi square dan fisher exact test didapatkan p=0,039 (p<0>Simpulan: Ada hubungan positif antara resiko obstructive sleep apneu dengan demensia pada pasien lansia Poli Geriatri RSUD Dr. Moewardi dengan Odds Ratio