Abstrak


Pengaruh Sengketa Kepulauan Takeshima terhadap Fluktuasi Hubungan antara Jepang dan Korea Selatan pada Era Junichiro Koizumi


Oleh :
Irfan Dwi Nurfianto - D0412024 - Fak. ISIP

ABSTRAK

Segala hal yang berhubungan dengan implementasi kebijakan Jepang pada era Junichiro Koizumi terhadap status Kepulauan Takeshima terkait dengan relasi Jepang dan Korea Selatan menjadi pokok bahasan utama dalam penelitian ini. Analisis terhadap implementasi kebijakan Jepang pada era Junichiro Koizumi terhadap status Kepulauan Takeshima terkait dengan relasi Jepang dan Korea Selatan menitikberatkan pada sengketa kepemilikan Kepulauan Takeshima, faktor-faktor yang menyebabkan sengketa tersebut, dinamika usaha penyelesaian sengketa, kebijakan luar negeri Jepang, serta pengaruh sengketa tersebut terhadap hubungan luar negeri Jepang-Korea Selatan.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksplanatif yang menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi pustaka dan dokumentasi dengan memanfaatkan berbagai macam sumber kepustakaan dan dokumen-dokumen yang dapat dipercaya dan memiliki validitas data yang dapat dipertanggug jawabkan. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ialah analisis data model Miles dan Huberman yang terdiri dari 3 tahap. Tiga tahapan tersebut meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Penelitian ini juga dilandasi oleh teori dan konsep-konsep yang relevan dan mampu menjadi jalan petunjuk dalam menjalankan penelitian. Terdiri dari teori geografi politik, konsep dispute, konsep kebijakan luar negeri, dan konsep kepentingan nasional.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sengketa teritori atas Kepulauan Takeshima banyak mempengaruhi dinamika hubungan antara Jepang dan Korea Selatan baik di era Koizumi maupun sampai saat ini. Sengketa Takeshima tersebut tentu menjadi isu yang sangat sensitif yang dapat mempengaruhi hubungan bilateral kedua negara karena hal ini bersangkutan dengan kepentingan nasional masing-masing negara. Kepentingan itu sendiri bukan hanya terbatas pada kepentingan ekonomi namun juga terkait kepentingan negara demi mempertahankan kedaulatan wilayahnya. Baik bagi Jepang dan Korea Selatan, hal tersebut tentu sangat penting sehingga peneliti menyimpulkan bahwa sampai persoalan sengketa ini dapat terselesaikan secara baik melalui jalur damai, masalah sengketa kepulauan Takeshima akan tetap menjadi batu sandungan dalam hubungan antara Jepang dan Korea Selatan di masa depan.