ABSTRAK
KPKU, yang diadopsi dari Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence (MBCfPE), telah menjadi alat penilaian bagi BUMN (Badan Usaha Milik Negara) untuk meningkatkan daya saing perusahaan BUMN di tingkat nasional, regional dan internasional. Pengukuran kinerja perusahaan di BUMN selama ini masih menggunakan metode Balance Scorecard (BSC), sedangkan persaingan pada era globalisasi saat ini menggunakan alat ukur/metode pengukuran kinerja yang menyeluruh sehingga menjadikan pengukuran kinerja perusahaan lebih komprehensif. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa hubungan antara proses bisnis dengan hasil kinerja perusahaan sehingga dapat diketahui hal yang menjadi kekuatan dan kelemahan PTPN IX. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dan data dikumpulkan dengan menyebarkan kuesioner kepada karyawan pimpinan BUMN PTPN IX yang mempunyai masa kerja diatas 5 tahun. Data Penelitian untuk menguji hipotesis dianalisis menggunakan model regresi linier. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara kategori proses bisnis perusahaan dengan hasil kinerja adalah dalam kategori sedang. Pada model I, variabel yang berpengaruh positif terhadap hasil kinerja proses produksi adalah kepemimpinan dan fokus tenaga kerja. Model II, variabel yang berpengaruh positif terhadap hasil kinerja fokus pelanggan adalah proses operasi. Model III, variabel yang berpengaruh positif terhadap hasil kinerja fokus tenaga kerja adalah proses operasi dan tenaga kerja. Model IV, variabel yang berpengaruh positif terhadap hasil kinerja kepemimpinan dan tata kelola adalah proses operasi, manajemen pengetahuan dan fokus pelanggan. Model V, variabel yang berpengaruh positif terhadap hasil kinerja finansial dan pasar adalah kepemimpinan dan tenaga kerja.
