Abstrak


Interaksi Sosial antara Difabel dengan Pedagang Pasar Tanggul di Kota Surakarta


Oleh :
Johan Effendy Dwi Saputra - D0316041 - Fak. ISIP

ABSTRAK

Perkembangan dan pertumbuhan yang sangat pesat dalam sektor perdagangan menjadikan pasar tradisional sebagai tempat penjual dan pembeli bertemu bersama-sama mengadakan pertukaran barang dan jasa. Dengan adanya pasar tradisional semua orang berhak untuk mengaksesnya begitu juga dengan difabel yang memiliki kebutuhan khusus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bentuk interaksi sosial antara difabel dengan pedagang Pasar Tanggul Kota Surakarta dan Untuk mengetahui pelayanan yang diberikan pedagang terhadap difabel. Penelitian ini menggunakan teori Interaksionisme Simbolik dari George Herbert Mead. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Informan penelitian adalah Difabel yang berbelanja dan berkunjung di pasar tradisional, pedagang, pengelola pasar, satpam, petugas parkir, dan masyarakat sekitar pasar. Teknik pengambilan sample adalah purposive sampling. Lokasi penelitian ini di Kota Surakarta. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan model Miles and Hubermas yang dimulai dari tahap pengumpulan data, reduksi data, penyajian data hingga penarikan kesimpulan, serta untuk validitas data menggunakan triangulasi data.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk interaksi sosial yang terjadi antara difabel dengan pedagang Pasar Tanggul Kota Surakarta yaitu asosiatif dan disosiatif. Bentuk interaksi asosiatif yang pertama kerjasama, dimana difabel berinteraksi dengan pedagang Pasar Tanggul dalam kegiatan jual beli. Kedua akomodasi, bentuk penyelesaian konflik dilakukan dengan mediasi secara kekeluargaan. Ketiga asilimasi, tidak adanya diskriminasi yang terjadi terhadap difabel di dalam Pasar Tanggul. Bentuk interaksi selanjutnya disosiatif persaingan, dimana tidak terdapat persaingan yang terjadi antara difabel dengan pedagang melainkan persaingan pedagang dengan pedagang lainnya dalam mendapatkan pelanggan. Kemudian bentuk disosiatif konflik adalah tawar menawar antara difabel dan pedagang dalam memperoleh kesepakatan harga maka hal ini tidak terdapat konflik yang menimbulkan perpecahan. Pasar Tanggul memberikan beberapa pelayanan terhadap difabel dengan memberikan senyuman yang ramah, pelayanan yang baik oleh pedagang maupun pengelola pasar, baik itu dalam melayani difabel dengan jujur dan membantu difabel dalam berbelanja. Sehingga difabel merasa nyaman dengan pelayanan yang diberikan. Selain itu juga didukung dan tersedianya fasilitas yang ramah difabel yang mempermudah difabel dalam mengakses Pasar Tanggul.

Kata Kunci     : Interaksi Sosial, Difabel, Pedagang, Pasar Tradisional