Abstrak


Perbandingan efektivitas analgesi antara akupuntur dan fentanil pada nyeri pasca bedah fraktur tungkai bawah


Oleh :
Bramadi Nugroho - G0005072 - Fak. Kedokteran

ABSTRAK Nyeri setelah pembedahan akhir-akhir ini mendapat perhatian khusus dari dokter spesialis anestesi karena dapat menyebabkan ketidaknyamanan pasien sehingga dapat menghambat proses penyembuhan pasien. Selama ini, untuk mengurangi nyeri pasca bedah sebagian besar diatasi dengan obat-obat medikamentosa golongan opioid antara lain fentanil. Akupunktur sudah diakui memberi efek analgeria, yakni dapat digunakan untuk mengurangi nyeri akut maupun kronik. Selain itu, akupunktur yang dilakukan sebelum induksi anestesi dapat mengurangi nyeri. Oleh karenanya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan efektivitas analgesi antara akupunktur dan fentanil sebagai premedikasi dalam mengurangi nyeri pasca bedah. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimental. Populasi penelitian adalah pasien bedah fraktur tungkai bawah di Instalasi Bedah Sentral (IBS) RSO. Prof. Dr Soeharso, Surakarta. Penelitian ini menggunakan 20 sampel yang telah diseleksi dengan consecutive sampling terbagi atas 2 kelompok, 10 orang mendapat akupunktur dan 10 orang mendapat fentanil. Data penelitian dianalisa menggunakan uji-t untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang bermakna awitan nyeri dan skala nyeri antara kedua kelompok perlakuan. Hasil yang diperoleh yaitu perlakuan dengan menggunakan akupunktur memiliki rerata waktu nyeri selama 163,0 ± 31,640 menit dengan skala nyeri 4,30 ± 0,483 dan perlakuan dengan fentanil memiliki rerata waktu nyeri 98,50 ± 44,742 menit dengan skala nyeri 5,30 ± 0,483 Hasil yang didapatkan pada penelitian ini sampel kelompok akupunktur memiliki awitan nyeri yang lebih panjang dan skala nyeri yang lebih rendah. Berdasarkan hasil analisis didapatkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara perlakuan akupunktur dan fentanil pada nyeri pasca bedah fraktur tungkai bawah.