Abstrak


Hubungan Kebisingan dan Gangguan Komunikasi dengan Perantara Stres Kerja pada Pekerja Unit Weaving di PT Delta Merlin Dunia Textile VII Karanganyar


Oleh :
Sely Andini Puja Astuti - R0216087 - Sekolah Vokasi

ABSTRAK

Sely Andini Puja Astuti, R0216087, 2020. Hubungan Kebisingan dan Gangguan Komunikasi dengan Perantara Stres Kerja pada Pekerja Unit Weaving di PT Delta Merlin Dunia Textile VII Karanganyar. Diploma 4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Sekolah Vokasi, Universitas Sebelas Maret.

Latar Belakang: Kebisingan merupakan masalah utama penyebab terjadinya gangguan auditori dan non-auditori. Salah satu gangguan non-auditori yang disebabkan  kebisingan  yaitu  stres  kerja,  di  Indonesia  kebisingan  merupakan sumber utama dari stres yang dialami seorang pekerja. Di PT Delta Merlin Dunia Textile VII Karanganyar didapatkan hasil bahwa 9 dari 15 pekerja mengalami stres  kerja  akibat  kebisingan.  Stres  karena  kebisingan  dapat  menyebabkan berbagai   masalah   salah   satunya   yaitu   gangguan   komunikasi.   Gangguan komunikasi salah satu gangguan non-auditori yang sering diabaikan namun semakin lama akan menjadi sumber bahaya yang besar sehingga pekerjaan tidak berjalan dengan baik dan menyebabkan kesalahan di dalam bekerja.

Metode: Jenis Penelitian ini adalah observasional analitik, dengan desain cross sectional.  Populasi  pada  penelitian  ini  berjumlah  70  pekerja  dan  didapatkan sampel  sebanyak  65  pekerja.  Teknik  sampling  yang digunakan  adalah  simple random sampling. Penelitian ini menggunakan sound level meter untuk mengukur intensitas kebisingan yang diterima pekreja, kuesioner stres kerja dan gangguan komunikasi.  Teknik  analisis  data  yang  digunakan  adalah  uji  regresi  linier sederhana dan uji sobel.

Hasil: Hasil uji regresi linier sederhana menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kebisingan dengan stres kerja (p = 0.000), nilai arah korelasi (-), dan koefisien korelasi 0.920 dengan proporsi pengaruh kebisingan terhadap stres kerja sebesar 84.6?n ada hubungan yang signifikan antara stres kerja dengan gangguan komunikasi (p = 0.000), nilai arah korelasi (+), dan koefisien korelasi 0.834  dengan  proporsi  pengaruh  stres  kerja  terhadap  gangguan  komunikasi sebesar 69.6%. Hasil uji sobel menunjukkan bahwa stres kerja dapat memediasi hubungan kebisingan dengan gangguan komunikasi (p = 0.000) dan arah korelasi (-).

Simpulan: Ada hubungan tidak langsung antara kebisingan dengan gangguan komunikasi yang dimediasi oleh variabel stres kerja.