Abstrak
Kanker merupakan salah satu penyakit yang dapat menyebabkan kematian. Jumlah penderita kanker dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang signifikan. Radioterapi merupakan metode pengobatan kanker dengan menggunakan radiasi berenergi tinggi. Tujuan utama terapi adalah mematikan sel kanker namun sel sehat yang berada di sekitar sel target juga menerima radiasi sehingga sel sehat akan menjadi rusak. Untuk mengoptimalkan terapi maka dilakukan Treatment Planning System (TPS), dimana informasi berkas tentang umbra dan penumbra radiasi sangat diperlukan.
Berdasarkan data penelitian oleh Sabrina (2020) peneliti melakukan analisis lebih lanjut. Data tersebut diperoleh dari pesawat teleterapi 60Co dengan luas kolimator yang digunakan sebesar (10 x 10) cm, SSD 80 cm serta dosis radiasi pada pantom air pada kedalaman 6 hingga 8 cm dan ke arah kanan kiri dari pusat selebar 3 sampai 6 cm. Pada kedalaman 6 cm laju dosis pada pusat pengukuran yaitu sebesar (68,15 ± 0,96) cGy/menit dengan rata-rata laju dosis sebesar (46,29 ± 0,69) cGy/menit. Luas umbra yang diperoleh yaitu (7,2 x 7,2) cm dengan rata-rata laju dosis sebesar (56,98 ± 0,84) cGy/menit. Penumbra yang diperoleh sebesar (1,4 ± 0,1) cm dengan rata-rata laju dosis (24, 65 ± 0,69) cGy/menit.
Dengan bertambahnya kedalaman maka laju dosis rata-rata turun secara eksponensial menurut persamaan y=?70,586e?^(-0,073x). Pada kedalaman 8 cm diperoleh laju dosis di pusat penyinaran sebesar (64,05 ± 0,94) cGy/menit dan rata-rata laju dosis sebesar (39,87 ± 0,58) cGy/menit. Pada kedalaman 8 cm luas umbra yang diperoleh yaitu (7,2 x 7,2) cm dengan laju dosis (56,26 ± 0,81) cGy/menit. Lebar penumra yang diperoleh yaitu (2,4 ± 0,1) cm dengan rata-rata laju dosis sebesar (24,78 ± 0,37) cGy/menit. Penumbra dihitung pada daerah penyinaran yang memperoleh dosis radiasi sebesar 20 % hingga 80 %.
Kata kunci : Kanker, Teleterapi 60Co, Umbra dan Penumbra Berkas, Laju dosis
