Abstrak


Analisis Kromatografi Lapis Tipis Senyawa Metabolit Sekunder Ekstrak Daun Labu Kuning (Cucurbita Moschata Duch.) yang Tumbuh pada Ketinggian Tempat yang Berbeda


Oleh :
Vera Yunia Hendraswari - M0412079 - Fak. MIPA

Abstrak

Labu kuning (Cucurbita moschata Duch.) merupakan salah satu tanaman yang tersebar luas di Indonesia. Kandungan senyawa metabolit sekunder tumbuhan dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, salah satunya adalah ketinggian tempat tumbuh tumbuhan tersebut. Oleh karena itu perlu diketahui kandungan metabolit sekunder daun labu kuning pada ketinggian tempat tumbuh yang berbeda. Kandungan senyawa metabolit sekunder yang ada pada suatu tumbuhan dapat diketahui dengan cara skrining fitokimia, salah satunya yaitu dengan metode kromatografi lapis tipis (KLT). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa merabolit sekunder serta profil kromatografi lapis tipis pada daun labu kuning yang tumbuh pada ketinggian tempat yang berbeda.
Sampel daun labu kuning yang diambil berasal dari 2 tempat yaitu, Desa Butuh Kidul, Wonosobo dengan ketinggian ± 1377 m dpl dan Desa Beran, Wonosobo dengan ketinggian ± 600 m dpl. Ekstraksi daun labu kuning dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Filtrat yang dihasilkan akan diuji menggunakan KLT dengan fase diam berupa plat selika gel GF254 dan fase gerak berupa n-Heksana : etil asetat = 1:1 v/v. Deteksi senyawa metabolit sekunder dilakukan di bawah sinar UV 254. Pereaksi yang digunakan adalah pereaksi Dragendorff, pereaksi Lieberman-Burchard, pereaksi semprot ammonia dan pereaksi semprot Serium (IV) Sulfat. Data hasil pengamatan dianalisis secara deskriptif.
    Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun  C. moschata  Duch. yang berasal dari Desa Butuh Kidul dan Beran sama-sama mengandung senyawa organik, flavonoid dan seroid. Selain itu, setiap empat memiliki profil KLT yang berbeda.

Kata Kunci : Labu kuning (Cucurbita moschata Duch.), Ketinggian tempat tumbuh,   Kromatografi Lapis Tipis (KLT), profil KLT