Abstrak


Implementasi Konsep Triple Bottom Line (TBL) dalam Pemberdayaan Masyarakat Lahan Kritis di Agrowisata Camp Bell 2 Edupark Boyolali


Oleh :
Nurul Wahidah Rahmatika - H0416049 - Fak. Pertanian

RINGKASAN
Nurul Wahidah Rahmatika. H0416049. Implementasi Konsep Triple Bottom Line (TBL) dalam Pemberdayaan Masyarakat Lahan Kritis di Agrowisata Camp Bell 2 Edupark Boyolali. Fakultas Pertanian. Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Penelitian ini dibawah bimbingan Dr. Joko Winarno, M.Si dan Hanifah Ihsaniyati, S.P., M.Si.
Konsep Triple Bottom Line (TBL) menegaskan bahwa suatu perusahaan dalam menjalankan operasional bisnisnya tidak hanya sekedar mengejar profit, namun juga perlu berkontribusi untuk masyarakat (people) dan lingkungan (planet). Salah satu implementasi dari konsep TBL ini dilakukan melalui program Corporate Social Responsibillity (CSR). PT. Pertamina (Persero) merupakan perusahaan BUMN yang sampai saat ini masih menguasai pasar dalam bidang perminyakan dan gas.
PT. Pertamina mempunyai kewajiban dan tanggung jawab untuk turut serta membangun masyarakat melalui CSR seiring dengan kemajuan dan keberlangsungan bisnisnya. Salah satu program CSR dengan konsep TBL yang dijalankan oleh PT. Pertamina yaitu Agrowisata Camp Bell 2 Edupark. Agrowisata ini merupakan sebuah wisata yang memanfaatkan lahan kritis milik kas desa yang terletak di Desa Tawangsari. Dalam penelitian ini, penulis menuliskan bagaimana imlpementasi konsep TBL melalui program CSR PT. Pertamina bagi masyarakat Desa Tawangsari selama tahun 2016-2019. Jenis penelitian yang digunakan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pemilihan lokasi dilakukan secara purposif dan penentuan infroman dilakukan dengan judgemant sampling dan teknik snowball.
Hasil penelitian ditemukan bahwa konsep planet dilakukan dengan memberikan bantuan berupa pembangunan dan pengembangan kawasan Camp Bell 2 Edupark. Konsep people mengarah pada pemberdayaan masyarakat Desa Tawangsari baik pengelola maupun masyarakat secara umum yang dilakukan dengan berbagi pelatihan dan praktik. Konsep profit berupa pencapaian yang telah dilakukan oleh Desa Tawngsari dan PT. Pertamina yaitu mendapatkan empat penghargaan. Adapun faktor pendukung yang dominan yaitu sumber daya alam, dan faktor penghambat dominan yaitu sumber daya manusia. Hasil dari pemberdayaan ini yaitu terbentuknya bangunan agrowisata Camp Bell 2 Edupark, badan organisasi pengelola wisata, dan prestasi yang dicapai tiga tahun berturut-turut. Rekomendasi implementasi konsep TBL yang diberikan berupa pelaksanaan konsep TBL bagi masyarakat Desa Tawangsari yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat tersebut.