Abstrak


Kompetensi Kepribadian dan Sosial Guru Pembimbing Khusus (GPK) di Sekolah Dasar Inklusi Kota Surakarta: Usaha dan Aktualisasinya


Oleh :
Fitri Fazrika Sari - G0115045 - Fak. Kedokteran

Guru Pembimbing Khusus (GPK) merupakan merupakan salah satu komponen dari sekolah inklusi, yaitu sekolah yang meletakkan murid berkebutuhan khusus maupun reguler dalam satu kelas yang sama dengan tujuan agar semua anak memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan potensi dirinya secara optimal. Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan adanya GPK yang memiliki kompetensi kepribadian dan sosial sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan usaha dan aktualisasi pemenuhan kompetensi kepribadian dan sosial GPK di Surakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif. Populasi dalam penelitian adalah seluruh GPK di Surakarta. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 40 GPK dengan latar belakang pendidikan PLB dan non-PLB. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala psikologi, yaitu Skala Kompetensi Kepribadian dengan reliabilitas sebesar 0,891 dan Skala Kompetensi Sosial dengan reliabilitas sebesar 0,913. Wawancara dilakukan sebagai analisis deskriptif pendukung hasil pengisian skala. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode statistik deskriptif dengan menggunakan presentase dan tabel.
Hasil analisis menunjukkan bahwa 80% GPK di kota Surakarta memiliki kompetensi kepribadian pada kategori tinggi. Tidak terdapat perbedaan pemenuhan kompetensi kepribadian antara GPK berlatar belakang PLB dan non-PLB, yaitu sebanyak 80% memiliki kompetensi kepribadian pada kategori tinggi. Sementara, 60% GPK memiliki kompetensi sosial pada kategori tinggi. 80% GPK dengan latar belakang PLB dan 53,33% GPK berlatar belakang non-PLB memiliki kompetensi sosial pada kategori tinggi. Usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kompetensi GPK diantaranya adalah adanya pendataan, komunitas dan pelatihan, dan penambahan jumlah GPK. Terdapat pula usaha untuk memperjuangkan pengakuan status GPK dan pengadaan tenaga kontrak khusus GPK.

Kata kunci: GPK, inklusi, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial