Latar Belakang : Sebagai salah satu industri petrokimia PT Pupuk Kujang menyadari akan adanya risiko bahaya yang sangat potensial seperti kebocoran yang disebabkan oleh bahan baku yang digunakan untuk proses produksi. PT Pupuk Kujang telah melaksanakan upaya penanggulangan dan upaya pencegahan kebocoran amoniak yang dilakukan oleh perusahaan. Tujuan dari penilitian ini untuk mengentahui penerapan sistem emergency respon, sarana prasarana serta tindakan pasca emergency respon kebocoran amoniak di PT Pupuk Kujang.
Metode : Penelitian ini menggunakan penelitian metode deskriptif, dimana metode ini memberikan gambaran yang jelas dan menginterpretasi penerapan mengenai sistem emergency respon pada kebocoran amoniak di PT Pupuk Kujang. Pengambilan data ini dilakukan melalui observasi secara langsung, wawancara kepada karyawan, dan studi kepustakaan.
Hasil : PT Pupuk Kujang telah memiliki sistem manajemen keadaan darurat, dimana sistem manajemen tersebut tertuang dalam prosedur yang ada di PT Pupuk Kujang. Prosedur tersebut terdiri atas kesiagaan terhadap keadaan darurat, penanggulangan keadaan darurat, dan rencana pemulihan setelah keadaan darurat.
Simpulan : Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa PT Pupuk Kujang sudah menerapkan kesiagaan terhadap keadaan darurat, penanggulangan keadaan darurat, dan rencana pemulihan setelah keadaan darurat sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan peraturan yang terkait.
Kata Kunci : Kesiagaan Keadaan Darurat, Penanggulangan Keadaan Darurat, Rencana Setelah Keadaan Darurat.
