Abstrak


Karakter Morfologi, Anatomi dan Fisiologi Cabai Rawit (Capsicum Frutescens L.) Pada kadar Air dan Kombinasi Pupuk Nitrogen Serta Fosfat Berbeda


Oleh :
Dewi Athikah Fatkhul Jannah - M0416014 - Fak. MIPA

Abstrak

Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) merupakan tanaman budidaya yang penting dan banyak diminati oleh masyarakat Indonesia. Cekaman kekeringan menjadi salah satu kendala budidaya tanaman cabai rawit yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan produktivitasnya. Pemupukan yang tepat menjadi upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi rendahnya produktivitas cabai rawit akibat cekaman kekeringan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dan pengaruh pemberian kombinasi pupuk Nitrogen dan Fosfat terhadap karakter morfologi, anatomi dan fisiologi tanaman cabai rawit yang mengalami cekaman kekeringan.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor perlakuan, faktor cekaman kekeringan dan faktor konsentrasi pupuk. Variasi cekaman kekeringan yaitu 40, 70, dan 100% KL (Kapasitas Lapang), sementara variasi konsentrasi pupuk (N + P) yaitu tanpa pupuk; 0,2 + 1 g/polibag, 0,2 + 0 g/polibag; dan 0 + 1 g/polibag. Perlakuan cekaman kekeringan diterapkan setelah 3 minggu pindah tanam dengan kuantitas penyiraman setiap hari dua kali pagi dan sore, selama 35 hari. Perlakuan pupuk N dan P diterapkan setelah 3 minggu pindah tanam dengan kuantitas pemupukan 1 minggu sekali, sampai usia tanaman 35 hari. Setiap perlakuan dilakukan sebanyak 3 ulangan. Data kuantitatif dianalisis dengan ANOVA serta uji lanjutan Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi pupuk N0P1 mampu mendukung pertumbuhan tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L.) pada cekaman kekeringan dengan meningkatkan tinggi tanaman, diameter batang, berat kering, klorofil total dan karotenoid. Jumlah daun meningkat setelah pemberian pupuk N1P0, sedangkan pupuk N1P1 meningkatkan rasio stomata tertutup terbuka. Pada parameter luas daun, jumlah cabang, panjang cabang, indeks stomata, berat basah, dan rasio tajuk akar tidak terpengaruh oleh pemberian berbagai kombinasi pemupukan dan mengalami penurunan akibat cekaman kekeringan, sehingga pemupukan pada kondisi air terbatas (40?n 70%
kapasitas lapang) dianggap kurang efektif.


Kata Kunci: Cabai rawit, cekaman kekeringan, morfologi, fisiologi, pemupukan.