Abstrak


Respon Beberapa Varietas Sorgum terhadap Pemberian Pupuk Hayati Cair


Oleh :
Elfa Yaksa Purborini - H0716044 - Fak. Pertanian

RINGKASAN

RESPON BEBERAPA VARIETAS SORGUM TERHADAP PEMBERIAN PUPUK HAYATI CAIR. Skripsi: Elfa Yaksa Purborini (H0716044). Pembimbing: Dr. Ir. Puji Harsono, M.P., Dr. Ir. Sudadi, M.P., Prof. Dr. Ir. Supriyono, M.S. Program Studi: Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.
Sorgum merupakan tanaman serealia yang memiliki daya adaptasi yang luas. Sorgum memiliki potensi untuk ditanam di daerah kering ataupun daerah yang memiliki curah hujan tinggi. Tanaman multifungsi, sorgum berpotensi untuk dikembangkan di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan pangan, pakan, dan bioenergi.  Produktivitas  sorgum  di  Indonesia  tergolong  rendah  dibandingkan India, sehingga perlu adanya usaha untuk   meningkatkan produktivitas sorgum. Salah satu usaha untuk meningkatkan produktivitas sorgum yaitu dengan pemberian pupuk hayati cair. Pemberian pupuk hayati cair bertujuan untuk menambah ketersediaan unsur  hara dalam tanah sehingga dapat  meningkatkan produktivitas tanaman.
Penelitian ini dilaksanakan di di Desa Tangeran, Kelurahan Nguter, Kecamatan Nguter,  Kabupaten Sukoharjo  mulai  13  April 2019  –  25  Agustus
2019. Penelitin ini menggunakan rancangan percobaan petak terbagi yang terdiri
dari 2 faktor dan 3 kali ulangan, dengan petak utama (main plot) adalah varietas sorgum V1 (Numbu), V2 (Keller), V3 (Kawali) dan subplot yaitu pupuk hayati cair dengan konsentrasi P0 (0 ml.l-1),  P1 (1 ml.l-1), P2 (2 ml.l-1), dan  P3 (3 ml.l-
1). Analisis data dilakukan dengan analisis keragaman (Anova) menggunakan uji
F 5 ?n 1 %. Untuk mengetahui perbedaan respon antara varietas sorgum digunakan  uji  lanjut  beda  nyata  terkecil  5%  dan  untuk  mengetahui  respon tanaman sorgum terhadap pemberian pupuk hayati cair digunakan Analisis Orthogonal Polynomial.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas sorgum memiliki pengaruh terhadap  tinggi  tanaman  dan  berat  segar  brangkasan.  Pupuk  hayati cair  yang diberikan pada 6 MST, 9 MST, dan 12 MST mempengaruhi kadar gula batang dan berat biji per tanaman dan bobot segar per bedeng. Interaksi antara varietas dan pupuk hayati cair  berpengaruh terhadap diameter batang, umur berbunga, bobot 100 biji, dan bobot segar per bedeng.
Kata kunci: Sorgum, Pupuk hayati cair, Numbu, Keller, Kawali