Abstrak


Kajian Pemberian Biopestisida Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Sorgum


Oleh :
Fajarani Ulfah - H0716050 - Fak. Pertanian

RINGKASAN


Sorgum adalah serealia yang berpotensi besar dikembangkan di Indonesia karena memiliki kelebihan yaitu daya adaptasi luas, toleran kekeringan dan hama
penyakit serta dapat dimanfaatkan sebagai sumber pangan, pakan, dan industri. Sorgum cocok dikembangkan di Indonesia karena Indonesia memiliki lahan kering yang luas. Namun demikian, produksi sorgum masih rendah yaitu kisaran 2 – 3,5 ton. hektar-1, salah satunya disebabkan adanya serangan hama. Biopestisida minyak serai wangi merupakan salah satu teknologi pengendalian hama dan penyakit untuk memberikan pertahanan tanaman dari hama penyakit tanaman ramah lingkungan. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian berbagai konsentrasi biopestisida terhadap pertumbuhan dan hasil tiga varietas
sorgum. Penelitian dilaksanakan di Tangeran, Nguter, Sukoharjo bulan April - Oktober 2019. Rancangan penelitian menggunakan petak terbagi, varietas sorgum yaitu Numbu, Keller, Kawali sebagai faktor petak utama dan konsentrasi biopestisida yakni 0, 10, 20, dan 30 ml. liter-1 sebagai faktor anak petak, pengulangan dilakukan 3 kali sebagai blok. Biopestisida diberikan pada 5, 9, 12,
14, dan 16 MST disemprotan ke seluruh bagian tanaman. Hasil penelitian menunjukkan sorgum varietas Kawali yang diberikan biopestisida minyak serai wangi 12,22 ml. liter-1  menghasilkan tanaman tertinggi juga masa berbunganya tercepat dengan pemberian biopestisida yang sama pada konsentrasi 15,86 ml. liter-1. Varietas sorgum Keller yang dibudidayakan di lahan kering menghasilkan bobot brangkasan lebih besar dibandingkan Numbu dan Kawali. Luas daun sorgum mampu ditingkatkan dengan aplikasi biopestisida minyak serai wangi konsentrasi 18,61 ml. liter-1. Biopestisida minyak serai wangi konsentrasi 30 ml. liter-1 mampu menekan serangan kutu daun (Hemiptera: Aphididae).