ABSTRAK
Tujuan penelitian ini, yaitu untuk mendeskripsikan dan menjelaskan: (1) latar sosial dan kehidupan pengarang dalam kumpulan cerpen Senandung Talijiwo karya Sujiwo Tejo, (2) struktur cerita pendek Kayu Soelastri, Stasiun Tua, CCTV, Dokter Melati, dan Presiden Jenar dalam kumcer Senandung Talijiwo karya Sujiwo Tejo, (3) tanggapan pembaca terhadap cerita pendek Kayu Soelastri, Stasiun Tua, CCTV, Dokter Melati, dan Presiden Jenar dalam kumcer Senandung Talijiwo karya Sujiwo Tejo, (4) nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam cerita pendek Kayu Soelastri, Stasiun Tua, CCTV, Dokter Melati, dan Presiden Jenar dalam kumcer Senandung Talijiwo karya Sujiwo Tejo, serta (5) relevansi cerita pendek Kayu Soelastri, Stasiun Tua, CCTV, Dokter Melati, dan Presiden Jenar dalam kumcer Senandung Talijiwo karya Sujiwo Tejo dengan materi ajar mengidentifikasi nilai-nilai kehidupan dalam cerpen.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan sosiologi sastra. Teknik pengumpulan data yang digunakan, yakni (1) analisis dokumen dalam kumpulan cerpen Senandung Talijiwo karya Sujiwo Tejo; dan (2) wawancara dengan informan, yaitu mahasiswa sebagai pembaca awam, guru sebagai pembaca implisit, dan dosen Pendidikan Bahasa Indonesia sebagai pembaca ideal. Data yang telah dikumpulkan, kemudian dianalisis menggunakan model analisis interaktif.
Hasil penelitian: (1) mendeskripsikan latar sosial dan kehidupan pengarang dalam kumpulan cerpen Senandung Talijiwo karya Sujiwo Tejo; (2) menganalisis struktur cerita pendek Kayu Soelastri, Stasiun Tua, CCTV, Dokter Melati, dan Presiden Jenar dalam kumpulan cerpen Senandung Talijiwo yang terdiri dari tema, alur, tokoh dan penokohan, latar, sudut pandang, gaya bahasa, dan amanat; (3) menurut tanggapan para pembaca (informan) kumcer Senandung Talijiwo dapat digunakan sebagai bahan ajar Bahasa Indonesia kelas XI di SMA dan layak dibaca oleh seluruh masyarakat pembaca; (4) nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam Kayu Soelastri, yaitu tentang perilaku kesopananan dalam bertindak dan bertutur, serat adab menghargai perempuan; Stasiun Tua, yaitu tentang menaati norma/peraturan di masyarakat; CCTV, yaitu tentang berbuat baik tanpa pamrih dan menaati peraturan lalu lintas; Dokter Melati, yaitu tentang kerja keras, kegigihan, dan tanggung jawab dalam mencapai cita-cita, dan Presiden Jenar tentang religius, yaitu bersyukur terhadap segala hal yang telah dimiliki; serta (5) nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam kumcer Senandung Talijiwo, yaitu nilai religius, toleransi, disiplin, peduli sosial, kerja keras, mandiri, dan tanggung jawab.
Kata Kunci: sosiologi sastra, nilai pendidikan, kumpulan cerpen, bahan ajar, tanggapan pembaca, struktur cerita
