ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Implementasi Program Pembelajaran Bilingual sebagai wujud Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional di SMP Negeri 2 Klaten; (2) Kendala-kendala apa yang dihadapi dalam Implementasi Program Pembelajaran Bilingual sebagai Wujud Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional di SMP Negeri 2 Klaten; (3) Upaya-upaya apa yang di tempuh SMP Negeri 2 Klaten untuk mengatasai kendala Implementasi Program Pembelajaran Bilingual sebagai Wujud Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional . Penelitian berbentuk deskriptif kualitatif dengan menggunakan strategi tunggal terpancang. Sumber data penelitian meliputi : informan, tempat dan peristiwa serta arsip dan dokumen. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan penentuan informan menggunakan snowball sampling. Teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan analisis dokumen. Keabsahan data diperoleh melalui cara trianggulasi sumber dan trianggulasi metode dengan menggunakan analisis interaktif. Hasil penelitian menunjukkan (1) Implementasi pembelajaran bilingual meliputi : (a) Pembelajaran bilingual di SMP N 2 Klaten dilaksanakan melalui progam kelas imersi dan kelas RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional). Penyelenggaraan kelas imersi dilakukan melalui penunjukan langsung oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayan Provinsi Jawa Tengah berdasarkan SK No. 420/00490.a. Sedangkan penetapan sebagai RSBI berdasarkan SK Direktur Pembinaan SMP Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional Nomor 543/C3/KEP/2007. (b) Tujuan program pembelajaran bilingual di SMP N 2 Klaten yaitu untuk menghasilkan sumber daya manusia yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta terampil berkomunikasi menggunakan bahasa asing khususnya bahasa Inggris. (c).Persiapan dalam implementasi pembelajaran bilingual meliputi berbagai kegiatan, antara lain : perekrutan guru, penyeleksian siswa, fasilitas pendidikan, kurikulum, buku pelajaran, pembiayaan dan sosialisasi. (d) Pelaksanaan pembelajaran bilingual berupa penerapan metode pembelajaran dan proses pembelajaran. (e) Evaluasi implementasi pembelajaran bilingual bertujuan untuk mengetahui sejauhmana keberhasilan program yang terdiri dari evaluasi program dan pencapaian hasil belajar siswa. (2) Kendala-kendala dalam implementasi pembelajaran bilingual, meliputi : kurangnya kesiapan guru dalam mengajar dengan menggunakan bahasa Inggris, kurangnya kemampuan awal bahasa inggris siswa, beban belajar yang lebih berat yang dialami siswa dan kesulitan mendapatkan sumber referensi yang berbahasa Inggris. (3) Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut yaitu : Guru diharapkan meningkatkan kemampuan bahasa Inggris dengan mengikuti berbagai kegiatan penataran, diklat dan kegiatan lainnya yang mendukung sedangkan untuk jangka panjang sebaiknya sekolah juga mengusahakan adanya studi lanjut bagi guru-guru bilingual tersebut. Untuk mengurangi beban belajar siswa yang terbebani dengan penggunaan bahasa pengantar bahasa Inggris, guru menggunakan jam pelajaran tambahan untuk pemantapan materi. Guru juga lebih aktif dalam pelaksanaan pembelajaran bilingual, siswa mengikuti les bahasa Inggris di luar sekolah untuk mengatasi kurangnya kemampuan awal siswa. Keterbatasan masalah buku pelajaran berbahasa Inggris diatasi dengan cara sekolah memberikan dorongan kepada para guru untuk mencari, membeli atau meminjam referensi bahan ajar.