Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh coporate governance (tata kelola perusahaan) terhadap pengungkapan risiko. Objek yang diteliti adalah perusahaan manufaktur di Indonesia.
Data yang digunakan adalah sekunder dari populasi perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2019. Sampel dalam penelitian ini diperoleh menggunakan teknik pengambilan purposive sampling sebanyak 126 perusahaan. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda.
Hasil penelitian ini memberikan bukti bahwa frekuensi rapat komite audit berpengaruh secara signifikan terhadapat pengungkapan risiko, sedangkan komisaris independen, kepemilikan institusional, kepemilikan publik, dan tipe auditor tidak berpengaruh terhadap pengungkapan risiko yang dilakukan oleh perusahaan manufaktur di Indonesia. Penelitian ini juga membuktikan ukuran perusahaan dan profitabilitas berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan risiko, sedangkan laverage, growth, dan jumlah komisaris tidak berpengaruh terhadap pengungkapan risiko perusahaan manufaktur di Indonesia.
Kata kunci: Pengungkapan Risiko, Komisaris Independen, Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Publik, Frekuensi Rapat Komite Audit, Tipe Auditor, Laverage, Growth, Dan Jumlah Komisaris.