Abstrak


Efektivitas Pupuk Hayati pada Pertumbuhan dan Hasil Jagung Hibrida


Oleh :
Siti Fatimah - H0716114 - Fak. Pertanian

RINGKASAN
EFEKTIVITAS PUPUK HAYATI PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG
HIBRIDA. Skripsi: Siti Fatimah (H0716114). Pembimbing: Supriyono, Trijono Djoko Sulistyo, dan Aprilia Ike Nurmalasari. Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.
Jagung merupakan komoditi tanaman pangan penting di Indonesia dengan jumlah produksi cukup tinggi, namun belum optimal. Pemupukan bertujuan untuk menambah unsur hara yang dibutuhkan tanaman di dalam  tanah. Pupuk hayati merupakan pupuk yang mengandung mikroorganisme guna membantu ketersediaan hara di dalam tanah yang tersedia bagi tanaman. Penerapan pupuk hayati pada jagung merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan produksi tanaman dengan menjaga keberlanjutan tanah untuk pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dosis pupuk hayati untuk pertumbuhan dan hasil jagung hibrida.
Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan September 2019 di Lahan Percobaan UNS di Jumantono, Karanganyar dan Laboratorium Ekologi dan Manajemen Produksi Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret. Metode yang digunakan yaitu metode eksperimen dan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan 1 faktor yaitu dosis pupuk hayati terdiri dari 4 taraf, antara lain tanpa pupuk hayati (H0); pupuk hayati dosis 12 l/ha; pupuk hayati dosis 20 l/ha; dan pupuk hayati dosis 28 l/ha. Tiap perlakuan ada 6 ulangan sehingga terdapat 24 petak percobaan. Variabel yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, indeks luas daun, diameter batang, berat berangkasan segar, berat kering berangkasan, bobot tongkol segar, bobot tongkol kering, berat 100 biji, berat biji per tanaman, dan berat biji per petak.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pupuk hayati secara  nyata lebih tinggi daripada perlakuan tanpa pupuk hayati pada pertumbuhan dan hasil jagung hibrida. Kondisi tanah pada lahan penelitian bersifat masam. Mikroorganisme memerlukan bahan organik atau pupuk anorganik sebagai substrat untuk memperbanyak diri. Mikroorganisme dalam pupuk hayati mampu meningkatkan ketersediaan unsur hara yang dibutuhkan tanaman pada fase vegetatif dan generatif. Perlakuan pupuk hayati dengan dosis 12 l/ha (H1) meningkatkan tinggi tanaman, diameter batang, dan indeks luas daun dibandingkan control. Dosis pupuk hayati optimum di tanah masam yaitu 12 l/ha dengan hasil berat biji per petak 1,87 kg atau 3,5 ton/ha. Peningkatan pertumbuhan dan hasil jagung dimungkinkan karena produksi asam amino, vitamin, dan hormon yang menghasilkan peningkatan penyerapan nutrisi, translokasi, dan sintesis asimilasi fotosintesis sehingga meningkatkan karakter pertumbuhan dan hasil tanaman jagung hibrida di tanah masam. Aplikasi pupuk hayati menguntungkan secara ekonomi dan dalam jangka panjang dapat meningkatkan kandungan hara tanah, memperbaiki struktur tanah, serta ramah lingkungan untuk mendukung pertanian berkelanjutan.