Abstrak


Penerapan Metode Kooperatif Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Keterampilan Bercerita pada Siswa Kelas III SD N Karang Talun Tahun Ajaran 2008/2009 (Penelitian Tindakan Kelas)


Oleh :
Disa Lusiana Dewi - K1205010 - Fak. KIP

ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: (1) peningkatan kualitas proses pembelajaran keterampilan bercerita pada siswa kelas III SDN Karang Talun; (2) peningkatan kualitas hasil pembelajaran keterampilan bercerita pada siswa kelas III SDN Karang Talun. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III SD Negeri Karang Talun yang berjumlah 36 orang. Sumber data yang digunakan, yaitu: (1) tempat dan peristiwa, (2) informan, dan (3) dokumen. Tempat dan peristiwa dalam penelitian ini yakni kegiatan pembelajaran keterampilan bercerita dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas III SDN Karang Talun. Informan dalam penelitian ini adalah guru kelas dan siswa kelas III SDN Karang Talun. Dokumen yang digunakan berupa rekaman aktivitas komunikatif pembelajaran keterampilan bercerita, hasil tes siswa, buku pendamping pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, buku dongeng anak bergambar, rancangan pedoman pembelajaran yang dibuat peneliti dan guru, silabus yang ditetapkan oleh pihak sekolah, serta hasil angket yang diisi oleh siswa. Teknik pengumpulan data yang diterapkan, yaitu: (1) teknik wawancara mendalam; (2) observasi/ pengamatan; (3) teknik tes atau tugas; dan (4) teknik nontes berupa angket. Uji validitas yang digunakan adalah: triangulasi metode, sumber data, dan review informan. Data yang terkumpul dianalisis dengan teknik analisis interaktif, terdiri atas empat komponen yang mencakup komponen pengumpulan data dan tiga komponen kegiatan yang saling terkait satu sama lain yang meliputi reduksi data, beberan (display) data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dapat dikemukakan bahwa metode kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan keterampilan bercerita siswa kelas III SDN Karang Talun. Hal tersebut terefleksi sebagai berikut: (1) kualitas proses pembelajaran keterampilan bercerita mengalami peningkatan. Hal tersebut terlihat dari: minat dan motivasi belajar bercerita siswa meningkat, perhatian siswa terfokus untuk mengikuti proses pembelajaran keterampilan bercerita, siswa aktif selama proses pembelajaran berlangsung, (2) adanya peningkatan kualitas hasil pembelajaran keterampilan bercerita. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai rerata siswa dan jumlah siswa yang berhasil mencapai standar ketuntasan belajar yang ditentukan oleh pihak sekolah sebesar 60 yaitu: pada siklus I, nilai rerata siswa sebesar 6,00 dan 20 dari 36 siswa berhasil mencapai standar ketuntasan belajar; pada siklus II, nilai rerata siswa sebesar 7,5 dan 32 siswa berhasil mencapai standar ketuntasan belajar; pada siklus III, nilai rerata siswa sebesar 7.88 dan 32 siswa dinyatakan berhasil mencapai standar ketuntasan belajar.