;

Abstrak


Hubungan minat membaca dan penguasaan kosakata dengan keterampilan berbicara siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri 2 Bulusulur di kecamatan Wonogiri kabupaten Wonogiri


Oleh :
Yuliatun - S840208140 - Sekolah Pascasarjana

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara (1) minat membaca dan keterampilan berbicara, (2) penguasaan kosakata dan keterampilan berbicara, dan (3) minat membaca dan penguasaan kosakata secara bersama-sama dengan keterampilan berbicara. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 2 Bulusulur di Kecamatan Wonogiri Kabupaten Wonogiri pada bulan November 2008 sampai Mei 2009. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif melalui studi korelasional. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VI se Gugus Kenanga di Kecamatan Wonogiri Kabupaten Wonogiri. Sampel penelitian dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VI SD Negeri 2 Bulusulur, yang jumlahnya 31 siswa. Instrumen untuk mengumpulkan data adalah tes keterampilan berbicara, angket minat membaca dan tes penguasaan kosakata. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi dan korelasi (sederhana, ganda). Hasil analisis menunjukkan bahwa (1) ada hubungan positif yang siginifikan antara minat membaca dan keterampilan berbicara (ry.1 = 0,84 koefisien korelasi diuji signifikansinya dengan uji-t diperoleh t hitung = 8,34 pada taraf nyata α = 0,05 dengan n = 31 diperoleh t tabel = 2,045); (2) ada hubungan positif penguasaan kosakata dengan keterampilan berbicara (ry.2 = 0,81 koefisien korelasi diuji signifikansinya dengan uji-t diperoleh t hitung = 7,44 pada taraf nyata α = 0,05 dengan n = 31 diperoleh t tabel = 2,045); (3) ada hubungan positif minat membaca dan penguasaan kosakata secara bersama-sama dengan keterampilan berbicara (ry.12 = 0,89 koefisien korelasi signifikansi dengan uji-F diperoleh F hitung = 52,42, pada taraf nyata α = 0,05 dengan dk pembilang 2 dan dk penyebut 28 diperoleh Ft sebesar 3,34). Dari hasil penelitian di atas dapat dinyatakan bahwa secara bersama-sama minat membaca dan penguasaan kosakata memberikan sumbangan yang berarti terhadap keterampilan berbicara. Ini menunjukkan bahwa kedua variabel tersebut dapat menjadi prediktor yang baik bagi keterampilan berbicara. Dilihat dari kuatnya hubungan tiap variabel prediktor (bebas) dengan variabel respons (terikat), hubungan minat membaca dengan keterampulan berbicara lebih kuat dibandingkan dengan hubungan penguasaan kosakata dengan keterampilan berbicara. Ini menunjukkan bahwa minat membaca menjadi prediktor yang lebih baik dari pada penguasaan kosakata. Konsekuensinya, guru yang mengajar pelajaran bahasa Indonesia perlu lebih memprioritaskan aspek minat membaca dalam meningkatkan keterampilan berbicara dari pada aspek penguasaan kosakata.