Abstrak


Media Interaktif Twitter Sebagai Platform Ujaran Kebencian (Studi Tentang Kicauan di Twitter Mengenai Ujaran Kebencian Dengan Hashtag #2019TetapJokowi dan #2019GantiPresiden Periode Bulan Januari-Februari 2019)


Oleh :
Anni’mah Nurul F. - K8415009 - Fak. KIP

Abstrak

Kampanye hitam di media sosial untuk pemenangan suatu kandidat menggunakan komentar jahat atau hate speech dan dengan bersembunyi dibalik anonimitas menyebabkan konflik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana interaksi yang ada dalam ujaran kebencian pada cuitan bertagar #2019TetapJokowi dan #2019GantiPresiden pada periode Januari-Februari 2019, dan bagaimana fungsi media sosial yang terkait setelah konflik terjadi. Metode penelitian kualitatif dan pendekatan analisis isi wacana, hal ini membantu menjelaskan konflik yang terjadi. Pengumpulan data penelitian yang digunakan adalah dokumentasi data berupa data screencapture dari cuitan bertagar yang mengandung ujaran kebencian, dan observasi cuitan kedua tagar dengan periode waktu yang telah ditentukan. Dasar teori yang digunakan merupakan teori konflik sosial dari Lewis A. Coser dan Ralf Dahrendorf yang membahas tentang permusuhan dalam hubungan kelompok dan perubahan yang dapat dibawa oleh konflik. Penelitian ini menghasilkan: kategorisasi cuitan dalam bentuk ujaran kebencian, anonimitas sebagai penyebab maraknya ujaran kebencian, serta interaksi yang terjadi menjadi respons yang membentuk identitas. Selain itu konflik juga membawa perubahan fungsi media sosial Twitter dalam menyampaikan informasi di dunia maya.  

Kata Kunci: Ujaran Kebencian, Konflik Sosial, Media Sosial, Twitter