ABSTRAK
Mobile Legends menjadi salah satu permainan online di smartphone yang paling populer di Indonesia pada tahun 2019. Tidak hanya populer di kalangan pemain kasual namun juga di kalangan profesional dengan diselenggarakannya turnamen Mobile Legends oleh pemerintah bertajuk “Piala Presiden E-Sport
2019”. Namun, satu hal yang perlu diwaspadai dari populernya game online seperti ini adalah perilaku cyberbullying. Seperti yang diutarakan oleh McInroy & Mishna melalui studi yag dilakukan, terdapat hubungan antara intensitas bermain game yang tinggi dengan meningkatnya perilaku cyberbullying.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk cyberbullying yang terjadi di Mobile Legends, tujuan pelaku melakukan cyberbullying, serta dampak psikologis & sosial yang dialami oleh korban. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian dilakukan di Universitas Sebelas Maret (UNS) dengan mahasiswa UNS menjadi populasi penelitian dan teknik sampling yang digunakan adalah snowball sampling.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk cyberbullying yang dominan dilakukan di game Mobile Legends adalah flaming dan harassment. Terdapat 3 tujuan utama dari pelaku melakukan cyberbullying yaitu: (1) untuk melampiaskan rasa kesal mereka kepada pemain lain, (2) membuat pemain lain sadar akan kesalahan yang dilakukannya saat bermain, dan (3) sekedar iseng karena mengikuti pemain lain yang melakukan cyberbullying. Sesuai hasil penelitian yang dilakukan, para korban tidak mengalami dampak psikologis yang mendalam. Para informan sudah menganggap hal tersebut sebagai salah satu bagian dari dunia game online.
Kata kunci: cyberbullying, Mobile Legends, game online, media baru.