Abstrak
Kajian mengenai asas lex specialis derogat legi generali mungkin sudah banyak dilakukan, namun demikian mengenai dualisme yang terjadi atas suatu kasus terhadap asas tersebut di atas masih menimbulkan pertanyaan besar. Adapun tujuan penelitian ini adalah mengungkap apa yang menjadi dualisme pemaknaan asas lex specialis derogat legi generali dan juga dari dualisme tersebut pemaknaan asas lex specialis derogat legi generali mana yang seharusnya diikuti berkaitan dengan kasus pelecehan seksual sesama jenis yang dikaji pada penelitian ini. Untuk memberikan pertanggungjawaban akademis, maka metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan jenis penelitian normatif atau doktrinal dengan menggunakan bahan-bahan hukum primer maupun bahan-bahan hukum sekunder yang berbentuk undang-undang, Putusan Hakim maupun buku-buku referensi atau jurnal yang berkaitan dengan isu hukum yang dikaji. Kemudian langkah analisis menggunakan analisis deduktif dengan premis mayor dan premis minor yang kemudian ditarik konklusinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ternyata asas lex specialis derogat legi generali ketika diterapkan dalam suatu kasus tertentu dalam hal ini kasus pelecehan seksual sesama jenis ternyata mengalami dualisme pemaknaan di satu sisi sesuai dengan teori wadah yang menekankan pada undang-undang mana yang lebih umum mana yang undang-undang yang lebih khusus, sedangkan di sisi yang lain sesuai dengan teori konten atau isi yang menitikberatkan pada kesesuaian tekstual dengan konteks kasus yang terjadi di realita. Selanjutnya, penelitian ini memberikan dasar argumen bagi peneliti untuk menekankan pada teori konten untuk memaknai asas lex specialis derogat legi generali.
Kata Kunci : Dualisme Asas, Lex Specialis Derogat Legi Generali, Pelecehan Seksual Sesama Jenis.
