Abstrak


Prarancangan Pabrik Asam Oksalat Dihidrat dari Glukosa dan Asam Nitrat dengan Kapasitas 18.000 ton/tahun.


Oleh :
Afianto Suryo Hutomo - I0514003 - Fak. Teknik

Perancangan pabrik asam oksalat dihidrat dari glukosa dan asam nitrat dengan kapasitas 18.000 ton/tahun direncanakan didirikan di Kawasan Industri Gresik, Jawa Timur. Pabrik direncanakan akan didirikan pada tahun 2024 yang beroperasi secara kontinyu selama 330 hari per tahun dengan jumlah karyawan 100 orang. Di Indonesia sendiri belum terdapat pabrik asam oksalat, sehingga pendirian pabrik asam oksalat akan memenuhi kebutuhan dalam negeri dan   mengurangi impor produk asam oksalat dari luar negeri.

Tahap pembuatan asam oksalat dengan proses oksidasi asam nitrat yaitu dengan jumlah glukosa fresh feed sebanyak 1078,620 kg/jam dan asam nitrat yang ditambahkan sebesar 3084,677 kg/jam, tahap reaksi pembentukan asam oksalat, tahap pengkristalan, dan tahap pengeringan produk. Pada tahap reaksi pembentukan asam oksalat, dibantu dengan katalis  V2O5 sebanyak 0,134 kg/jam  menggunakan reaktor alir tangki berpengaduk (RATB). Reaksi berlangsung pada fase cair-cair, reversible, eksotermis, bersifat isothermal pada suhu 71oC dan tekanan 1,013 bar, dan reactor conversion sebesar 73,16% . Setelah terjadi reaksi, produk berupa asam oksalat akan mengalami proses pengkristalan di dalam crystallizer. Proses kristalisasi dilakukan 2 tahap. Tujuannya yaitu untuk menghasilkan asam oksalat dihidrat dengan kemurnian yang lebih tinggi. Masing-masing keluaran crystallizer akan masuk ke dalam centrifuge untuk memisahkan asam oksalat dengan mother liquor. Mother liquor tersebut akan di recycle kembali ke dalam mixed tank dan bercampur dengan glukosa pada tahap awal proses. Proses pengeringan kristal asam oksalat dihidrat dilakukan dalam rotary dryer.

Untuk menunjang proses produksi, maka perlu didirikan unit pendukung proses atau utilitas yang meliputi unit penyediaan air sebesar 18,104 kg/kg produk, listrik yang dipelukan sebesar 0,3534 kW/kg produk, udara tekan sebesar 0,0023 m3/kg produk, dan kebutuhan bahan bakar sebesar 0,3944 kg/kg produk, serta laboratorium.

Dari analisa ekonomi yang dilakukan terhadap pabrik ini dengan modal tetap $ 24,754,185.02 dan modal kerja sebesar Rp 88.233.598.265,96 diperoleh Return of Investment (ROI) sebelum pajak yaitu 28,18 ?n setelah pajak adalah
16,91 %. Sedangkan Pay Out Time (POT) setelah dan sesudah pajak yaitu 2,62 tahun dan 3,72 tahun. Break Event Point dan Shut Down Point sebesar 43,14?n
19,38 %. Untuk Discount Cash Flow (DCF) terhitung sebesar 26,40 %. Berdasarkan perhitungan analisa ekonomi maka dapat disimpulakan bahwa pabrik ini layak didirikan. 
Kata kunci : Asam Oksalat Dihidrat, Proses Oksidasi Asam Nitrat, CSTR