Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih banyaknya masyarakat angkatan kerja di Wonogiri yang menjadi pengangguran. Tuntutan dunia kerja akan tenaga terampil mendorong pencari kerja untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan kerja non formal untuk menambah ketrampilan dan keahlian mereka. Dalam hal ini pemerintah Kabupaten Wonogiri berperan penting dalam menyediakan lembaga pelatihan kerja. Seiring dengan era otonomi daerah, Kabupaten Wonogiri mendirikan Unit Pelaksana Teknis Dinas Loka Latihan Kerja Usaha Kecil dan Menengah (UPTD LLK UKM) yang berada di bawah pengawasan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Wonogiri. Tujuan utama dari penelitian ini adalah mendeskripsikan secara lengkap pelaksanaan pelatihan kerja di Unit Pelaksana Teknis Dinas Loka Latihan Kerja 63 Usaha Kecil dan Menengah (UPTD LLK UKM) Wonogiri Tahun 2005 khususnya kejuruan otomotif dan menjahit. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat efektivitas pelatihan kerja yang dilaksanakan beserta faktor pendukung dan penghambatnya. Penelitian ini dilakukan di Unit Pelaksana Teknis Dinas Loka Latihan Kerja Usaha Kecil dan Menengah (UPTD LLK UKM) yang berlokasi di Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang didukung data berupa tabel-tabel dan data yang diperoleh dari wawancara, observasi langsung dan dokumentasi. Pengumpulan data dilakukan dengan cara purposive sampling dan snowball sampling..Sedangkan teknik analisa data menggunakan analisa interaktif dengan mendasarkan pada proses reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan. Kemudian untuk memberikan jaminan bagi kemantapan kesimpulan dan tafsiran makna sebagai hasil penelitian, maka dilakukan uji validitas data dengan menggunakan teknik triangulasi data. Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pelatihan kerja kejuruan otomotif dan menjahit di Unit Pelaksana Teknis Dinas Loka Latihan Kerja Usaha Kecil dan Menengah (UPTD LLK UKM) Wonogiri tahun 2005 dilihat dari hasil monitoringnya berjalan kurang efektif. Hal ini dapat terlihat dari hasil monitoring terhadap lulusan pelatihan kerja kejuruan otomotif dan menjahit. Dari hasil penelitian, kurang dari 50% lulusannya dapat bekerja baik mandiri maupun swasta. Dari jumlah peserta pelatihan keseluruhan yang berjumlah 40 orang, baru 19 orang yang termonitor dan bekerja. Ada beberapa hal yang mendukung dan menghambat pelatihan kerja antara lain motivasi peserta, materi pelatihan, kemampuan peserta, fasilitas pelatihan dan pasar kerja.