Abstrak


Pembentukan Karakter Religius Peserta Didik Program Full Day School di MI Terpadu Logaritma


Oleh :
Arni Ambarwati - K7116023 - Fak. KIP

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembentukan karakter religius peserta didik, menganalisis karakter religius peserta didik, menganalisis kendala dalam pembentukan karater religius peserta didik, menguraikan alternatif solusi dalam mengatasi kendala pembentukan karakter religius peserta didik program full day school di MI Terpadu Logaritma.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilaksanakan dengan teknik observasi, wawancara, dan angket. Peneliti memilih kelas V dan VI sebagai subjek penelitian. Analisis data menggunakan model analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan verifikasi.
Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, pembentukan karakter religius peserta didik program full day school sudah berjalan dengan baik dilihat dari sebagian besar strategi, metode, dan pendekatan pembentukan karakter religius peserta didik sudah muncul. Data penerapan strategi pembentukan karakter religius hanya didapatkan melalui wawancara yang dibuktikan dengan dokumen sekolah. Metode dan pendekatan pembentukan karakter religius didapatkan melalui observasi dan wawancara. Dari 31 subindikator yang digunakan dalam penelitian, empat subindikator tidak muncul pada saat observasi, meliputi: klarifikasi nilai religius dengan ceramah, memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan tindakan-tindakan yang mereka anggap baik, melakukan tindakan secara langsung setelah memiliki pengetahuan dan teladan, melihat dan mengamati keperibadian seseorang yang memiliki konsistensi dan keteladan yang dapat diandalkan. Kedua, hasil dari pembentukan karakter religius yakni peserta didik memiliki karakter religius seperti yang tertuang dalam Kemendikas tahun 2016. Data angket menunjukkan bahwa dari sebelas indikator, sepuluh indikator masuk dalam kategori baik dan satu indikator masuk dalam kategori cukup. Indikator yang masuk dalam kategori baik, yaitu: sikap cinta damai, menghargai perbedaan agama, kerjasama, teguh pendirian, percaya diri, anti kekerasan, persahabatan, ketulusan, mencintai lingkungan, dan melindungi yang kecil dan tersisih. Indikator yang masuk dalam kategori cukup yaitu toleransi. Sementara itu, data observasi menunjukkan bahwa dari 49 subindikator karakter religius peserta didik, sebelas subindikator tidak muncul saat observasi. Ketiga, berbagai kendala penerapan strategi, metode, dan pendekatan pembentukan karakter religius peserta didik program full day school di MI Terpadu Logaritma berasal dari peserta didik, guru, sekolah, dan orang tua. Kendala yang paling banyak ditemui berasal dari diri  peserta didik, yakni peserta didik masih bermain dengan teman sebangku, melamun, tertidur di kelas, konsistensi peserta didik di sekolah dan di rumah tidak sama, mengulang pelanggaran yang sama, peserta didik lupa dengan adab yang diterapkan di sekolah, merasa biasa saja ketika dihukum, peserta didik susah  diajak bekerjasama, terbawa dengan lingkungan bermain di rumah, dan ketidakstabilan semangat peserta didik. Keempat, Keempat, alternatif solusi dalam  mengatasi kendala pembentukan karakter religius tersebut selalu diupayakan sekolah. Hal yang paling ditekankan yakni pengulangan nasihat pada peserta didik.
Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian tersebut yaitu pembentukan karakter religius peserta didik program full day school di MI Terpadu Logaritma dilaksanakan dengan baik. Hal tersebut dapat dilihat dari pembentukan karakter religius yang terimplikasi dengan baik sebagai karakter religius pada diri peserta didik. Guru sebagai pelaksana langsung strategi, metode, dan pendekatan pembentukan karakter religius peserta didik ini dapat mengevaluasi keberjalanan pembentukan karakter religius tersebut untuk selanjutnya dilakukan pengembangan atau inovasi supaya lebih mengena sasaran. Orang tua sebagai orang dewasa yang paling dekat dan paling banyak menghabiskan waktu dengan peserta didik dapat mengambil sikap yang lebih bijak lagi supaya program pembentukan karakter religius yang diterapkan di sekolah dapat berlanjut di rumah dan begitu pun sebaliknya. Berpedoman pada hasil penelitian ini, peneliti selanjutnya dengan topik penelitian yang hampir sama dapat melakukan penelitian yang lebih mendalam mengenai suatu aspek tertentu atau menerapkan metode lain.

Kata kunci : Pembentukan, Karakter Religius, Full Day School.