Abstrak
atar Belakang: Infark miokard akut (IMA) merupakan penyebab utama mortalitas dan morbiditas di dunia. Pada IMA, peningkatan Growth Differentiation Factor-15 (GDF-15) dihubungkan dengan peningkatan apoptosis dan remodeling ventrikel. Peningkatan kadar High Sensitivity Cardiac Troponin I (hs-cTnI) berhubungan dengan prognosis yang lebih buruk. Penilaian global longitudinal strain (GLS) pada IMA menunjukkan manfaat spesifik dibanding evaluasi left ventricular ejection fraction (LVEF) yaitu informasi mengenai luas infark.
Tujuan: Untuk mengetahui adanya hubungan antara kadar GDF-15 dan hs-cTnI dengan GLS ventrikel kiri pada pasien IMA.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang yang dilakukan pada bulan September 2020 terhadap pasien IMA yang datang ke Rumah Sakit Dr. Moewardi baik dengan elevasi segmen ST (IMA-EST) maupun tanpa elevasi segmen ST (IMA-nEST). Pemeriksaan darah dan ekokardiografi transtorakal dilakukan pada semua pasien. Untuk mengetahui antara GDF-15 dengan GLS dan hs-cTnI dengan GLS digunakan uji korelasi Product Moment Pearson jika distribusi data normal, jika distribusi data tidak normal digunakan analisis statistik Rank Spearman. Untuk mengetahui hubungan GDF-15 dan hs-cTnI secara bersama-sama terhadap GLS digunakan statistik korelasi ganda.
Hasil: Melibatkan 40 pasien dengan rerata usia 58±12 tahun. Kadar GDF-15 dan GLS memiliki hubungan positif yang bermakna pada derajat signifikansi sebesar 5% (p< 0 xss=removed xss=removed xss=removed>Kesimpulan: Terdapat hubungan kadar GDF-15 dan hs-cTnI secara bersama-sama pada pasien IMA dengan GLS ventrikel kiri. Terdapat hubungan antara kadar GDF-15 dengan GLS ventrikel kiri pada pasien IMA. Terdapat hubungan antara kadar hs-cTnI dengan GLS ventrikel kiri pada pasien IMA.
Kata Kunci: Growth Differentiation Factor-15, High Sensitivity Cardiac Troponin I (Hs-Ctni), Global Longitudinal Strain, Infark Miokard Akut
