;

Abstrak


Hubungan Kebiasaan Asupan Tinggi Garam, Dukungan Posyandu dan Status Gizi Dengan Kejadian Hipertensi pada Lanjut Usia


Oleh :
Emi Nur Sariyanti - S531808014 - Sekolah Pascasarjana

Abstrak

Pendahuluan: Hipertensi merupakan penyakit yang sering dijumpai pada lansia. Status gizi, pola makan dan dukungan pelayanan kesehatan dapat menjadi faktor penyebab lansia mengalami hipertensi. Beberapa penelitian mengaitkan hipertensi dengan kelebihan berat badan dan obesitas, perubahan gaya hidup seperti perubahan gaya makan menjurus ke sajian siap santap yang banyak mengandung lemak, protein dan tinggi garam. Salah satu upaya untuk memberdayakan lanjut usia di masyarakat adalah melalui pembentukkan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu).Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan asupan tinggi garam, dukungan Posyandu dan status gizi dengan kejadian hipertensi pada lanjut usia.
Metode dan bahan: Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional yang melibatkan 133 responden lansia diwilayah puskesmas Juwiring Klaten. Subyek diambil secara multistage random sampling berdasarkan kriteria inklusi. Data kebiasaan asupan diukur dengan melalui food recall 2x24 jam dan data dukungan posyandu menggunakan kuesioner karakteristik responden, Status gizi diperoleh berdasarkan pengukuran antropometri berat badan dan tinggi badan dihitung menggunakan rumus Indeks Massa Tubuh (IMT), sedangkan untuk data tekanan darah diperoleh dari hasil pengukuran menggukan Sphygmomanometer. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji chi- square test dan regresi logistik. Penelitian ini telah disetujui oleh Komisi Etik Penelitian Kesehatan Universitas Sebelas Maret.
Hasil: Uji chi square menunjukkan adanya hubungan antara kebiasaan asupan tinggi garam dengan kejadian hipertensi pada lanjut usia (p= 0,033), ada hubungan antara dukungan posyandu dengan kejadian hipertensi pada lanjut usia (p=0,047) dan ada hubungan antara satus gizi dengan kejadian hipertensi pada lanjut usia (p= 0,029). Analisis multivariat menunjukkan hubungan antara status gizi dengan kejadian hipertensi dengan nilai p = 0,006.
Kesimpulan: Kebiasaan asupan tinggi garam, dukungan posyandu dan status gizi berhubungan dengan kejadian hipertensi pada lanjut usia

Kata kunci : Asupan Tinggi Garam, Dukungan Posyandu, Status gizi, Hipertensi, Lansia