;

Abstrak


Hubungan HBA1C dengan NIHSS Awal pada Pasien Stroke Infark Trombotik Akut di RSUD Dr. Moewardi Surakarta


Oleh :
Sri Mulyani - S551608003 - Sekolah Pascasarjana

Abstrak

Latar Belakang: Hiperglikemia pada stroke berkaitkan dengan outcome klinis yang buruk. Level HbA1c mencerminkan kontrol glukosa rata-rata dalam 2-3 bulan sebelumnya pada pasien dengan atau tanpa diabetes mellitus. Level HbA1c darah yang tinggi akan mengakibatkan gangguan neurologis berat dan prognosis yang buruk.
Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan positif antara HbA1c dengan NIHSS awal pada pasien stroke infark trombotik akut di RS Dr. Moewardi Surakarta.
Metode Penelitian: Penelitian observasional pada 78 pasien stroke infark trombotik akut di RSUD Dr. Moewardi Surakarta dari bulan Juni-Agustus 2020. Level glikemik dinilai dengan HbA1c. Keparahan stroke dinilai dengan NIHSS (National Institutes of Health Stroke Scale) saat datang pertama di rumah sakit. Analisis statistik menggunakan uji non parametrik.
Hasil: Mayoritas subjek perempuan (53,8%) dengan rata-rata usia (59,88 ± 11,19). Rata-rata HbA1c 7,01 ± 2,47 dan rata-rata NIHSS awal 7,86 ± 2,91. Uji regresi linear didapatkan HbA1c memiliki koefisien beta 0,706 dengan p = 0,000.
Simpulan: Terdapat hubungan positif antara HbA1c dengan NIHSS awal pada pasien stroke infark trombotik akut di RSUD Dr.Moewardi Surakarta. HbA1c merupakan prediktor independen terhadap NIHSS awal, dimana setiap peningktan 1 poin HbA1c akan meningkatkan skor NIHSS awal sebesar 0,7.

Kata Kunci: HbA1c, NIHSS, Stroke Iskemik Akut