;

Abstrak


Perbedaan Kejadian Komplikasi Setelah 6 Bulan Pemasangan Intra-Uterine Device Pasca Salin Dengan R_Inserter dan Cara Konvensional


Oleh :
Fitriarto Mahardika W - S581308004 - Sekolah Pascasarjana

Abstrak

Latar Belakang : Metode insersi Alat Kontrasepsi Dalam Rahim pasca salin (IUD CuT 380 A) secara konvensional memerlukan manipulasi dengan tangan sehingga meningkatkan risiko kontaminasi dan kerusakan IUD, disamping juga berisiko menyebabkan ekspulsi, perdarahan, dan nyeri. Model baru IUD CuT 380 A dengan inserter khusus (R_Inserter) memungkinkan pemasangan dengan “no touch and withdrawal technique”. Apabila pemasangan dilakukan dengan benar, diharapkan dapat mengurangi kejadian komplikasi infeksi, ekspulsi, perdarahan, dan nyeri.
Tujuan : Untuk mengetahui perbedaan kejadian komplikasi yang terjadi, yaitu infeksi, ekspulsi, perdarahan, dan nyeri pada IUD CuT 380A pasca salin yang dipasang dengan R_Inserter dan cara konvensional.
Metode : Penelitian ini bersifat eksperimental dengan desain randomized control group trial, post test observation. Penelitian dilakukan di Departemen Obstetri dan Ginekologi RSUD Dr  Moewardi Surakarta dengan  jumlah subjek sebanyak 100 akseptor, yaitu kelompok kontrol/konvensional dan perlakuan/R Inserter, masing masing 50 akseptor. Seluruh subjek difollow-up selama 6 bulan pasca pemasangan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim. Analisis data menggunakan uji T.
Hasil : Secara statistik, hasil uji Fisher’s Exact Test kejadian infeksi didapatkan (P 0.07, RR 2.06, CI 1.68-2.53) maka tidak terdapat perbedaan kejadian infeksi pada pemasangan IUD pasca salin dengan R_Inserter dan cara konvensional. Namun hasil uji pada kejadian ekspulsi (P 0.04, RR 2.09, RR 1.69-2.57), perdarahan (P 0.05, RR 1.81, CI 1.25-2.62) dan nyeri (P 0.029, RR 1.66, CI 1.15-2.39)  terdapat perbedaan yang signifikan.
Kesimpulan : Variabel ekspulsi, perdarahan dan nyeri antara kelompok konvensional dan R_Inserter memiliki perbedaan yang signifikan (p<0>0.05)

Kata Kunci : Komplikasi, IUD pasca salin, R-Inserter