Latar belakang: Pengambilan sampel untuk diagnostik juga dapat menyebabkan komplikasi langsung, meskipun jarang, seperti perdarahan intrabronkial, bronkospasme, dan pneumotoraks. Bronkoskopi sering membuat stres bagi pasien karena takut sakit dan kesulitan bernafas. Keberhasilan bronkoskopi dapat dibantu beberapa metode yang setara dengan efek penenang antara lain hypnoterapi, terapi musik dan aroma terapi. MusiCure adalah rekaman musik yang dianggap membantu menyembuhkan melalui impuls musik yang 'secara pasif' diterima oleh pasien. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh musicure pada kontrol kecemasan, nyeri, sesak napas, dan denyut nadi pada pasien yang dilakukan bronkoskopi.
Metode: Penelitian klinis dengan desain pretest, postest dan control group design. pada pasien penyakit paru yang dilakukan bronkoskopi di RSUD Dr. Moewardi Surakarta bulan Februari-Maret 2020 secara consecutive sampling. Subjek penelitian dibagi menjadi kelompok perlakuan dengan Musicure dan kelompok kontrol tanpa music. Skor HADS, skor VAS nyeri, Skor skala Borg yang dimodifikasi, dan denyut nadi dinilai pada awal dan setelah bronkoskopi pada kedua kelompok.
Hasil: Sebanyak 32 subjek pasien penyakit paru yang dilakukan bronkoskopi ikut dalam penelitian ini. Kelompok perlakuan menunjukan penurunan skor HADS (-9,00 +2,80), skor VAS nyeri (-14,71 +12,31), denyut nadi (-6,47 +5,23) dan terdapat perbedaan bermakna dibanding kontrol (p<0 p=0,258.>Kesimpulan: Musicure berpengaruh menurunkan kecemasan dan nyeri, denyut nadi dan tidak berpengaruh terhadap sesak napas pada pasien yang dilakukan bronkoskopi.
Kata kunci: Musicure, bronkoskopi, penyakit paru, HADS, VAS nyeri, Borg yang dimodifikasi, denyut nadi.
