;

Abstrak


Pelanggaran Prinsip Kesantunan dalam Proses Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Pertama Negeri 8 Surakarta


Oleh :
Muslimatin Utami - S841808016 - Sekolah Pascasarjana

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan dan menjelaskan pematuhan prinsip kesantunan berbahasa dalam pembelajaran bahasa indonesia di SMP 8 Surakarta; 2) mendeskripsikan dan menjelaskan bentuk pelanggaran prinsip kesantunan berbahasa dalam pembelajaran bahasa indonesia di SMP 8 Surakarta; 3) mendeskripsikan dan menjelaskan penyebab pelanggaran prinsip kesantunan berbahasa dalam pembelajaran bahasa indonesiadi SMP 8 Surakarta.
Penelitian pelanggaran prinsip kesantunan ini termasuk pada penelitian naturalistik dengan kata lain disebut deskripsi kualitatif. Penelitian ini dilakukan di SMP N 8 Surakarta. Teknik pengambilan data dalam penelitian ini yaitu secara lisan dalam memeperhatikan peristiwa tutur guru maupun siswa dengan simak bebas libat cakap melalui observasi, wawancara secara mendalam. Informan dan narasumber yang memberikan data melalui tutur tubahasanya sebagai data penelitian. Teknik analisis menggunakn model interaktif Milles &  Huberman yang terdiri dari tiga komponen analisis, yaitu: reduksi data, sajian data, dan penarikan simpulan atau verifikatif.
Hasil penelitian disimpulkan bahwa: 1) pematuhan prinsip kesantunan berbahasa pada siswa kelas VII dan kelas VIII dapat diketahui bahwa siswa kelas VII lebih mematuhi prinsip kesantunna berbahasa karena metode pembelajaran yang dilakukan berbeda pada saat presentasi. 2) pelanggaran prinsip kesantunan seing dilakukan oleh siswa kelas VIII daripada siswa VII karena keakraban siswa kelas VIII jauh lebih dekat daripada siswa kelas VII sehingga siswa menganggap kesantunan berbahasa yang dilakukan itu wajar karena berbicara dengan teman sendiri. 3) penyeabab terjadinya pelanggaran prinsip kesantunan pada siswa kelas VII maupun siswa kelas VIII ini didasari dari ejekan maupun tingkah laku yang tidak sewajarnya dilakukan pada proses pembelajaran bahasa Indonesia sedang berlangsung sehingga hal semacam itu akan menyebabkan tuturan menjadi tidak santun.

Kata Kunci: pelanggaran prinsip    kesantunan berbahasa,    siswa,    guru, pembelajaran bahasa indonesia