;

Abstrak


Exploring Efl Pre-Service Teachers Cognition of Intercultural Communicative Competence (A Case Study at a University in Indonesia in the Academic Year of 2019/2020)


Oleh :
Tomy Kartika Putra - S891808019 - Sekolah Pascasarjana

Globalisasi meningkatkan komunikasi antara orang-orang dari berbagai bahasa dan latar belakang budaya. Fenomena ini mendorong perubahan tujuan pengajaran bahasa yang traditional yang didasarkan pada norma dan nilai negara penutur asli. Banyak penelitian mendorong pengajaran bahasa untuk memperhatikan Intercultural Communicative Competence (ICC) yang dianggap efektif untuk membantu siswa menguasai komunikasi antar budaya.
Studi ini berusaha mendapatkan wawasan tentang kognisi calon guru di Indonesia tentang ICC. Studi ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Definisi dari calon guru tentang budaya dan ICC; 2) Persepsi mereka tentang tujuan utama ELT, dan tujuan ELT dalam kaitannya dengan ICC; 3) Sikap mereka terhadap ICC di ELT; 4) Upaya program studi dalam pembelajaran ICC; dan 5) Persepsi mereka tentang metode pengajaran ICC di kelas ELT. Studi ini merupakan studi kasus tunggal yang menggunakan wawancara, kuesioner, dan artefak. Secara total, 26 calon guru berpartisipasi dalam penelitian ini.
Analisis menunjukkan bahwa partisipan dapat memberikan berbagai definisi tentang budaya tetapi mereka masih cenderung melihat budaya berdasarkan pandangan esensialis yang menganggap budaya sebagai bentuk yang konkret dan solid. Selain itu, mayorita partisipan fokus kepada tujuan ELT yang lebih menitikberatkan aspek kebahasaan daripada pada unsur budaya. Terkait dengan tujuan ICC, sebagian besar dari mereka mengakui bahwa tujuan ELT harus membantu siswa memperoleh kemampuan yang selaras dengan dimensi ICC yaitu sikap, pengetahuan, keterampilan. Namun, tujuan pengajaran ICC yang terkait dengan Critical Cultural Awareness (CCA) masih tertinggal. Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa mereka memandang positif proses belajar mengajar ICC selama pendidikan mereka. Pendidikan memberi mereka kegiatan yang berhubungan dengan peningkatan pengetahuan budaya, sikap, dan keterampilan. Namun, kegiatan terkait CCA masih kurang. Mengenai pendekatan ICC, hasilnya mengatakan meskipun mereka menyampaikan berbagai metode pengajaran ICC, mereka kesulitan untuk memberikan penjelasan yang tepat tentang bagaimana metode tersebut harus diterapkan. Pada akhirnya, studi ini menyampaikan beberapa rekomendasi untuk pendidikan calon guru, calon guru , dan peneliti mendatang.

Kata Kunci :    Kognisi Guru; Intercultural communicative competence; Calon guru; Pengajaran bahasa Inggris