Abstrak


Analisis Miskonsepsi Siswa dalam Menyelesaikan Soal Matematika pada Pokok Bahasan Persamaan Garis Singgung Lingkaran di SMA Negeri 2 Karanganyar Tahun Ajaran 2019/2020


Oleh :
Fridatama - K1316023 - Fak. KIP

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan miskonsepsi siswa kelas XI IPA 4 SMA Negeri 2 Karanganyar dalam menyelesaikan soal persamaan garis singgung lingkaran dan mengetahui penyebab miskonsepsi siswa kelas XI IPA 4 SMA Negeri 2 Karanganyar dalam menyelesaikan soal persamaan garis singgung lingkaran.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan strategi penelitian deskriptif kualitatif. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data hasil tes diagnostik dan data hasil wawancara. Tes diagnostik bertujuan untuk mendeskripsikan miskonsepsi yang terjadi pada siswa dalam menyelesaikan soal persamaan garis singgung lingkaran. Wawancara bertujuan untuk mengetahui penyebab miskonsepsi yang terjadi pada siswa dalam menyelesaikan soal persamaan garis singgung lingkaran. Validitas data menggunakan teknik triangulasi metode yaitu membandingkan data hasil tes diagnostik dengan data hasil wawancara.
Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh bahwa jenis-jenis miskonsepsi pada penelitian ini adalah miskonsepsi klasifikasional, miskonsepsi korelasional dan miskonsepsi teoritikal. Miskonsepsi klasifikasional terletak pada kesalahan siswa dalam mengklasifikasikan bentuk rumus persamaan garis singgung lingkaran yang melalui titik di luar lingkaran dengan bentuk rumus persamaan garis singgung lingkaran yang melalui titik pada lingkaran. Selain itu, miskonsepsi klasifikasional juga terletak pada kesalahan siswa dalam menentukan syarat titik potong garis yang berada di sumbu x dan sumbu y. Miskonsepsi korelasional dapat dilihat dari kesalahan siswa dalam mengaitkan informasi-informasi awal dari soal untuk mencari hubungan antara garis terhadap lingkaran. Miskonsepsi teoritikal secara garis besar terletak pada kesalahan siswa dalam menentukan dan menerapkan strategi penyelesaian yang tepat. Kesalahan tersebut antara lain salah dalam menentukan titik pusat lingkaran dan gradien garis, salah dalam mengaitkan hubungan antar garis terhadap lingkaran dan salah dalam menentukan titik potong garis singgung lingkaran yang berada di sumbu x. Faktor penyebab miskonsepsi yang dialami siswa berasal dari siswa, guru, konteks dan cara mengajar guru. Penyebab miskonsepsi yang berasal dari siswa didominasi oleh siswa yang masih salah dalam mengasimilasikan dan mengakomodasikan suatu konsep, sedangkan penyebab miskonsepsi yang berasal dari cara mengajar guru didominasi oleh guru yang masih kurang dalam memberikan penekanan suatu konsep.

Kata Kunci : Klasifikasional, Korelasional, Miskonsepsi, Persamaan Garis Singgung  Lingkaran, Teoritikal.